Berita Viral

SOSOK Orangtua Tiktoker Bima Yudho yang Terimbas Keviralan Anaknya Soal Lampung, Ini Pekerjaannya

Ini lah sosok orangtua Tiktoker Bima Yudho yang terimbas keviralan sang anak mengkritik kondisi daerahnya, Lampung.

Editor: Musahadah
kolase tribun lampung/TikTok
Orangtua Tiktoker Bima Yudho yang terimbas konten viral soal Lampung. Berikut ini sosoknya! 

SURYA.CO.ID - Terungkap sosok orangtua Bima Yudho Saputro, Tiktoker yang viral setelah mengkritik kondisi daerah Lampung. 

Akibat kritikan Bima Yudho, orangtuanya, Juliman dan Sringatun tampak kewalahan menanggapi keviralan anaknya.

Apalagi setelah mereka ditelepon langsung Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan disebut tak bisa mendidik anaknya (Bima Yudho).

Belum lagi, setelah kritikan itu, pengacara GInda Ansori ikut-ikutan melaporkan Bima Yudho ke Polda Lampung dengan tudhan melanggar Undang-Undang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Juliman dan Sringatun yang sebelumnya hidup tenang pun akhirnya harus berurusan dengan banyak hal.

Baca juga: BUNTUT Tiktoker Bima Yudo Dipolisikan usai Kritik Lampung, Mahfud MD Minta Orangtua Jangan Ditekan

Beruntung, laporan itu dihentikan alias tidak ditindaklanjuti oleh Polda Lampung. 

Terkait hal ini, Juliman yang diwawancarai melalui telepon oleh Tribun Lampung (grup surya.co.id) pada Selasa (18/4/2023) mengaku sangat merasa senang dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang turut membela sang anak. 

"Tentu kami sangat senang, Alhamdulillah kami telah tenang rasanya," ujarnya. 

Selain itu, dengan dihentikannya kasus sang anak, Juliman merasa tenang. 

"Kami merasa tenang, tidak khawatir lagi, kami sangat berterima kasih," sambungnya. 

Pihaknya juga berterima kasih kepada seluruh warga Indonesia yang telah mensupport anaknya. 

"Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Lampung, pemuda-pemudi Lampung juga, semoga ini semua bisa jadi amal di bulan Ramadan ini," pungkasnya. 

Senada, Kuasa Hukum keluarga Bima, Bambang Sukoco juga turut senang dengan diberhentikannya kasus tersebut. 

"Kami keluarga tentu bersyukur mendengar kabar kalau kasus ini dihentikan," imbuhnya.  

Pihaknya juga telah memperkirakan jika kasus ini akan sulit untuk ke tahap sidik. 

"Ketika kasus ini SP3 dan mungkin seperti yang kami perkirakan, memang menurut kami kemarin ketika klarifikasi, memang kasus ini kan sebenarnya agak susah kalau mau dinaikkan ke penyidikan," paparnya. 

Ia berharap semua pihak dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini. 

"Dan pastinya kami berharap semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran buat semuanya, terutama buat yang melaporkan," imbuhnya. 

Ia juga berharap agar Bima ke depannya bisa menggunakan diksi yang lebih santun lagi. 

"Buat Bima juga, buat kami keluarga, biar Bima nanti juga bisa menggunakan diksi yang mungkin juga lebih bagus lagi dan akan menjadi pelajaran buat semuanya," paparnya. 

Kendati demikian, pihaknya juga tetap berharap agar esensi dari kritikan Bima, tidak dilupakan.

"Yang paling penting bagi kami sebenarnya adalah esensi dari apa yang disampaikan Bima ini agar tidak sampai hilang," katanya.

"Tujuannya agar apa yang disampaikan lewat kritikannya itu, bisa benar-benar menjadi perhatian bagi Pemerintah Provinsi Lampung," sambungnya. 

Ia juga kembali menegaskan, bahwa kritikan Bima bisa menjadi masukan bagi Provinsi Lampung. 

Harapannya semoga esensi dari kritik yang tersalurkan dapat diterima dan menjadi masukan yang baik untuk Provinsi Lampung," pungkasnya. 

Siapa sebenarnya orangtua Bima Yudho? 

Berikut fakta-faktanya: 

1. Tanggung Biaya Pendidikan Bima

Dalam wawancara dengan Tribun Lamping, Sringatun mengungkap biaya pendidikan sang anak di Australia.

Sri menyebut sosok anaknya sangat mandiri. 

"Bima itu anak yang periang dan baik. Dia itu mandiri, tapi manja dengan orangtuanya," ujar sang ibundanya, Sri Ngatun, didampingi sang ayah, Juliman, saat diwawancarai di kediamannya di Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, Senin (17/4/2023). 

Ia menceritakan, sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, Bima telah hidup mandiri. 

"Soalnya dari lulus SD tahun 2012, Bima langsung sekolah di SMPN 1 Metro, dan sudah ngekost sendiri," ucapnya. 

Begitu pula ketika menempuh pendidikan SMA, Bima masih hidup mandiri. 

"Kemudian di SMAN 1 Metro, Bima juga ngekost sendiri. Jadi cukup mandiri," katanya. 

Tak hanya itu, bahkan dalam memilih pendidikan lanjut, Bima juga memilih sendiri. 

 "Termasuk pilihannya kuliah juga, dia milih sendiri," sebut Sri. 

Sejak lulus SMA, Bima memang memiliki cita-cita untuk melanjutkan sekolah di perguruan tinggi negeri. 

"Dulu sempat daftar di ITB, jurusan teknik, melalui SBMPTN, tapi tidak lulus," tambahnya. 

Kemudian, pada 2018, Bima memilih untuk sekolah di negeri Jiran. 

"Bima melanjutkan pendidikan di salah satu universitas di Malaysia, dia ngambil diploma di sana," paparnya. 

Setelah 2,5 tahun menempuh pendidikan diploma di negeri Jiran, Bima pulang ke kampung halamannya. 

"Setelah 2,5 tahun, ia selesai di Malaysia, akhir tahun 2021, Bima pulang ke Lampung," paparnya. 

"Dia juga cerita mau lanjut lagi kuliah ke luar negeri. Saya sebagai orangtua, menyanggupi," jelasnya. 

Kemudian, pada awal 2022, Bima melanjutkan pendidikan di salah satu universitas di Australia. 

"Dia (Bima) mengambil diploma lagi dan sebentar lagi, bulan April dia selesai kuliah diplomanya, dan akan melanjutkan S1 di sana (Australia)," tutur Sri. 

Kemandirian Bima ternyata masih berlanjut sampai ke negeri Kangguru. 

"Bima di sana (Australia) kerja part time. Semua kebutuhan hidup sehari-harinya tidak kami tanggung lagi, kami hanya menanggung biaya pendidikan," timpal sang Ibu. 

Ia menjelaskan, biaya hidup yang harus ditanggung oleh Bima di sana sekitar Rp 20 juta perbulan. 

"Biaya di sana sekitar 20 juta per bulan. Karena biaya sewa apartemen di sana sekitar Rp 2,5 juta per minggu dan itu Bima sendiri yang mau dan menyanggupi, jadi dia sangat mandiri," pungkasnya. 

2. Belikan Macbook RP 20 juta

Baru-baru ini, Bima mengucapkan terima kasih kepada ibunya, Sringatun.

Sebab berkat uang jajan dari Sri, Bima bisa membeli barang mewah yang ia ingini.

Tampak dalam unggahannya di Instagram, Bima menunjukkan momen saat berbelanja di Apple Store.

Ternyata Bima ingin membeli Macbook terbaru seharga Rp20 juta.

"Gue pengin healing, pengin self reward. BTW ini dari dana orangtua saya ya, bukan dari dana pemerintah, jadi jangan diubek-ubek. Gue mau nukerin Macbook gue, Macbook gue udah dari SMA. Banyak duit gue, duit Sri," pungkas Bima.

Terkait asal usul keuangannya sehari-hari, Bima jujur.

Selain dari hasil bekerja di IKEA, Bima juga mendapat pundi-pundi uang dari ibunya.

Diungkap Bima, sang ibu, Sringatun memang sejak dulu selalu membelikan kebutuhan sekolahnya.

"My mom just bought me a new macbook pro since I’m going to start my uni next semester and I’m also a big creator right now! (Ibuku membelikanku Macbook terbaru sebelum aku memulai semester di perkuliahan dan aku sekarang adalah konten kreator yang besar)," imbuh Bima.

3. Punya penggilingan padi

Beberapa waktu lalu, Bima terus membanggakan sang ibu.

"Bokap gue kan PNS, golongan III, gue kuliah di Australia bisa dibilang 99 persen dari dana nyokap gue. Bokap gue sama sekali enggak pernah ngirim duit, satu dolar pun, semuanya dari keuangan nyokap gue, enggak bakal cukup juga PNS," ungkap Bima.

Tak ragu membeli barang mewah hingga sering jalan-jalan, Bima disinyalir berasal dari keluarga berada.

Dugaan tersebut diperkuat dengan pengakuan tetangga Bima di media sosial.

Diakui akun kuning telur di TikTok, orangtua Bima memiliki pabrik penggilingan padi di Lampung Timur.

Sebelumnya, Bima juga pernah mengungkap bahwa ibunya adalah petani jagung dan pebisnis.

"Bima punya pabrik giling padi tau belakang rumah nenek gue. jadi trending di grup wasap keluarga gue. Org tua bima bukan org sembarangan kak. jadi gaperlu pansos deh ku rasa," kata akun kuning telur yang mengaku tetangga Bima.

Perihal keluarga kandung, Bima diketahui memiliki seorang kakak perempuan bernama Anggun.

Dalam kontennya di akun @arvinorz, Anggun sempat membagikan momen kebersamaannya dengan Bima Yudho.

Saat ini Bima Yudho punya seorang keponakan laki-laki.

4. Dibela Mahfud MD 

Menkopolhukam Mahfud MD mereaksi kasus Tiktoker Bima yang dipolisikan gara-gara mengkritik daerah Lampung.
Menkopolhukam Mahfud MD mereaksi kasus Tiktoker Bima yang dipolisikan gara-gara mengkritik daerah Lampung. (kolase tiktok/tribunnews)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD akhirnya turun tangan terkait nasib TIktoker Bima Yudho Saputro yang dipolisikan buntut kritikannya terhadap kondisi daerah Lampung. 

Seperti diketahui Tiktoker Bima Yudho dipolisikan seusai membuat konten video berupa presentasi bertajuk "alasan Lampung tidak maju-maju" 

Bima Yudho yang memiliki akun TikTok @awbimax itu dilaporkan ke Polda Lampung dengan tudihan pelanggaran Undang-Undang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik (UU ITE) oleh pengacara Ginda Ansori.

Terkait hal ini, Mahfud MD mengatakan, kasus tersebut harus diproses karena Bima dilaporkan ke polisi.

“Karena ada laporan tentu harus diproses. Bisa ditutup jika tidak cukup bukti. Bisa juga lanjut ke pidana,” kata Mahfud dalam keterangannya, Senin (17/4/2023) petang.

Baca juga: EFEK KRITIK Bima Tiktoker: KPK Ikut Sorot Jalanan Lampung, Nurul Ghufron Curiga Ada Korupsi Proyek

Kasus yang menjerat Bima, menurut Mahfud, juga berpotensi selesai dengan cara restorative justice atau keadilan restoratif.

“Bisa diselesaikan dengan restorative justice jika menyangkut fitnah dan pencemaran nama baik. Kasusnya bisa diselesaikan dengan penghentian perkara karena pemberian maaf atas fitnah dan pencemaran nama baik,” ujar Mahfud.

Mahfud MD juga meminta agar orangtua Bima tidak diintimidasi.

“Misalnya, dipaksa menyebut alamat Bima, diminta nomor rekeningnya, ditanya sumber biaya Bima, dan sebagainya yang dilakukan dengan cara seperti menekan-nekan,” kata Mahfud.

Mahfud mengatakan, Bima adalah subjek hukum yang harus bertanggung jawab sendiri.

“Harus dipisahkan antara Bima dan orangtuanya sebagai entitas subjek hukum,” ujar Mahfud.

Bima Yudho diketahui menuai sorotan publik usai membuat konten video berupa presentasi bertajuk "alasan Lampung tidak maju-maju" viral.

Video berdurasi 3 menit 28 detik itu melontarkan kritik terhadap kondisi sejumlah sektor di Lampung.

Beberapa sektor yang dikritik, di antaranya terkait infrastruktur, proyek Kota Baru, pendidikan, tata kelola birokrasi, pertanian hingga tingkat kriminalitas.

Bima Yudho berpandangan, infrastruktur di Lampung banyak yang rusak, sementara proyek Kota Baru disebut mangkrak sejak lama.

Akun TikTok ini juga menyebutkan bahwa pendidikan di Lampung tidak merata hingga ketergantungan akan pertanian.

Sebelumnya, juru bicara keluarga TikToker Bima Yudho Saputro, Bambang Sukoco, mengatakan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sempat berbicara dengan orangtua Bima, pasca video Bima mengkritik pembangunan Lampung viral di media sosial.

Bambang mengatakan, Arinal menyebut bahwa orangtua Bima tidak bisa mendidik anak.

Bambang menjelaskan, pernyataan itu disampaikan Arinal saat orangtua Bima dipanggil oleh Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi.

Panggilan tersebut dilakukan karena Azwar ditelepon oleh Gubernur Lampung.

“Jadi orangtua Bima kemarin singkatnya dipanggil oleh Wakil Bupati Lampung Timur. Saat dipanggil inilah kemudian informasi yang disampaikan orangtua Bima ke kami, Gubernur Lampung menelepon Pak Wakil Bupati dan orangtua Bima, dan ada miskomunikasi di situ,” kata Bambang dalam Kompas Petang, Sabtu (15/4/2023).

“Dan mungkin ada sedikit kata-kata yang mungkin menurut saya kurang bijak yang dikeluarkan oleh Bapak Gubernur, salah satunya, ‘tidak bisa mendidik anak’,” sambung dia.

Terpisah, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membantah telah mengintimidasi orangtua TikTokter Bima Yudho Saputro.

Arinal mengatakan, intimidasi yang dituduhkan merupakan sebuah asumsi.

"Demi Tuhan, saya tidak melakukan itu (intimidasi orangtua Bima)," ujar Arinal, dikutip dari Tribun Lampung, Senin (17/4/2023).

Dikutip dari Kompas TV, Arinal pun meminta bukti bahwa dirinya mengintimidasi orangtua Bima.

"Yang ngomong siapa? Harus ada bukti dong?" ujar Arinal.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Keluarga Senang Kasus Tiktokers Bima Dihentikan Polda Lampung dan Identitas Asli Bima Yudho Pengkritik Lampung Terkuak, Sang Ibu Ternyata Sosok Terkenal di Kampungnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved