KKB Papua

NASIB PILU Istri Pratu Miftahul Arifin Korban KKB Papua: Anak Usia 2 Tahun, Ini Pesan Terakhir Suami

Pratu Miftahul Arifin yang gugur ditembak KKB Papua meninggalkan istri dan seorang anak berusia 2 tahun. Begini nasibnya!

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Musahadah
kolase surya/pramita kusumaningrum/istimewa
Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI yang gugur ditembak KKB Papua meninggalnya istri dan anak berusia 2 tahun. Begini nasibnya! 

Julius Widjojono menjelaskan, sampai saat ini informasi fisik yang diterima hanya satu anggota TNI yang gugur atas nama Pratu Miftahul Arifin.

"Sampai detik ini pukul 14.03 WIB, informasi fisik baru satu orang yang gugur," ujarnya.

Menurut Julius Widjojono, kondisi saat ini terdapat beberapa lokasi yang kesulitan untuk dijangkau karena cuaca.

"Ada di beberapa lokasi, kesulitan di hubungi karena cuaca. Namun, pencarian dan bantuan dengan kekuatan maksimal telah di kerahkan," katanya.

Ia menambahkan, untuk informasi lainya belum bisa dipastikan karena kesulitan dengan cuaca yang tidak menentu.

"Kami juga minta kepada rekan-rekan media, semua harus mengacu pada informasi yang kami berikan," tandasnya.

Sementara itu Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut penyerangan terhadap prajurit TNI di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023) dilakukan oleh Panglima Komando Daerah Petahanan (Kodap) III Ndugama Derakma, Egianus Kogoya.

Sebby Sambom mengatakan, selain menembak aparat TNI, pihaknya juga berhasil merampas sembilan pucuk senjata api.

"Pasukan (Kodap) III Ndugama Derakma, serang pos militer Indonesia, dan berhasil tembak mati 9 anggota TNI kemudian sembilan pucuk senjata juga telah berpindah tangan," kata Sebby Sambom.

Menurut Sebby, atas peristiwa tersebut, pihaknya bertanggungjawab atas gugurnya sembilan orang aparat TNI tersebut.

"Panglima komando daerah pertahanan III Ndugama Darakkma, Egianus Kogoya dan pasukannya bertanggungjawab atas serangan-serangan yang menewaskan sembilan anggota TNI dan sembilan anggota yang berpindah tangan dari TNI ke TPNPB OPM, dan perang terus berlanjut," ujarnya.

Dikatakan Sebby, peristiwa tersebut, telah dipublikasikan oleh sejumlah media massa namun data secara resmi dirinya baru menerima dari Egianus Kogoya.

"Berita serangan ini telah dipublikasikan di media-media di Indonesia."

"Tetapi kami baru terima laporan konfirmasi dari Panglima Komando Daerah Pertahanan III Egianus Kogoya pada hari Minggu tanggal 16 April 2023, tepat pukul 10:40 pagi waktu Papua," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul TNI Kontak Tembak dengan KKB Papua di Nduga, Ini Respons Komnas HAM

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved