Gempa Bumi
EFEK Gempa Tuban Cukup Kuat di Trenggalek dan Batu, Jalur Kereta Api Aman, Ada Gempa Susulan Sekali
Gempa tektonik bermagnitudo M 6,9 menggunjang wilayah Laut Jawa pada Jumat (14/4/2023) pukul 16.55.44 WIB. Begini efeknya!
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Gempa tektonik bermagnitudo M 6,9 menggunjang wilayah Laut Jawa pada Jumat (14/4/2023) pukul 16.55.44 WIB.
Gempa yang terletak pada koordinat 6,31° LS ; 111,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 Km arah Barat Laut Kota Tuban, Jawa Timur memiliki kedalaman 643 km.
Meski berpusat di Barat Laut Kota Tuban, namun efek gempa justru tidak terlalu dirasakan masyarakat Kota Tuban dan sekitarnya.
Hal ini diakui Kepala Kelompok Teknisi (Kapoksi) BMKG Tuban, Zumrotul saat ddikonfirmasi surya.co.id, Jumat (14/4/2023) petang.
Dia merasakan dampak dari gempa tersebut namun tidak begitu besar.
Baca juga: Gempa Bumi Tuban Terasa di Seluruh Wilayah Kota Batu, Warga Ungkap Kaca Rumah Bergetar
Bahkan, jika diukur getarannya, hanya seperti truk yang sedang lewat saja.
Diungkapkan, gempa ini sama halnya dengan tahun sebelumnya di 2021.
"Ini termasuk gempa dalam, kalau Tuban hanya merasakan II-III MMI (Modified Mercalli Intensity) satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi," pungkasnya.
Sementara itu, seorang warga Jakarta, mengaku merasakan dampak gempa.
Ia yang berada di lantai 16 apartment merasakan getaran.
Awalnya mengira hanya keluhan kurang darah pada dirinya saja, namun ada temannya yang menginformasikan gempa.
"Ada getaran saya pikir tidak gempa, tahunya gempa. Jadi saya dan teman-teman turun cari tempat aman," ucap Gita.
Berikut efek gempa Tuban yang dirasakan di sejumlah wilayah di Jatim:
1. Di Lamongan, wartawan semburat
Gempa dirasakan warga Lamongan.
Bahkan para wartawan yang sedang santai di Kantor PWI jalan Kiai Amin sempat bersemburat saat merasakan dampak gempa.
Ketika gempa terjadi, para wartawan sedang santai menunggu saat adzan maghrib. Tiduran dan sebagian duduk duduk di kursi tamu merasa jika kantor PWI tiba-tiba bergoyang meski tidak lama.
"Lho, lho goyang yo goyang yo, " kata Zulfikar, wartawan anggota PWI Lamongan sembari reflek beranjak dari tempat duduk.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Akbar , warga Kecamatan Deket . Ia mengaku, ketika gempa terjadi ia sedang belajar kelompok di rumah temannya, kota Lamongan.
Ketika itu, ia merasa kursi yang ia duduki seperti bergoyang-goyang. Apalagi, pada saat yang sama, hujan sedang melanda kawasan Lamongan. "Goyang-goyang, " katanya.
Sementara itu, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muhammad Muslimin membenarkan jika gempa yang dirasakan oleh warga Lamongan ini adalah gempa yang terjadi berpusat di barat daya Tuban.
Muslimin mengaku hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat dari gempa ini.
"Betul gempa Tuban dirasakan juga di Lamongan dan hingga saat ini di Lamongan belum ada laporan kerusakan," tandasnya.
Namun Muslimin memastikan sejauh ini tidak ada kerusakan berat muapun ringan. " Semoga saja tidak ada kerusakan apapun, " ungkapnya.
2. Di Trenggalek dirasakan cukup lama
Gempa Bumi yang mengguncang Tuban Jawa Timur dirasakan hingga Kabupaten Trenggalek, Jumat (14/4/2023).
Seorang warga, Hammam Defa, mengatakan gempa tersebut berlangsung cukup lama daripada biasanya hingga membuat dirinya khawatir.
"Tadi sedang ngobrol saja sama teman - teman, tiba-tiba merasakan guncangan," kata Hammam, Jumat (14/4/2023).
Ia merasakan guncangan tersebut lebih kurang 3 sampai 4 menit hingga membuat dirinya harus keluar rumah.
"Sampai di luar juga masih gerak-gerak, antena juga goyang - goyang semua," lanjutnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, gempa kali ini adalah yang durasinya paling lama ia rasakan.
Ia bersyukur tidak sampai ada kerusakan akibat gempa tersebut.
3. Di Malang belum ada laporam kerusakan
Gempabumi berkekuatan Magnitude 6,9 yang terjadi di perairan laut Tuban juga turut dirasakan di wilayah Kabupaten Malang.
Usai kejadian gempa tersebut sampai saat ini belum ada laporan terkait kerusakan materiil.
"Sejauh jni tidak ada laporan kerusakan. Hanya dirasakan oleh masyarakat luas saja," ujar Kepala BMKG Karangkates Malang, Jumat (14/4/2023).
Menurutnya gempa yang terjadi di 65 kilometer barat laut Kota Tuban dengan kedalam 643 kilometet itu tidak berpotensi tsunami.
Selain dirasakan di wilayah Kabupeten Malang dan sekitarnya, gempa juga dirasakan di wilayah lainnya.
Dikatakan oleh Mamuri, wilayah yang merasakan gempa yang terjadi pada pukul 16.55 WIB juga turut dirasakan di daerah Kura dengan skala intensitas V MMI, Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram dengan skala intensitas IV MMI.(
4. Warga Batu rasakan kaca bergetar
Gempa Bumi berkekuatan magnitudo 6,6 SR yang berpusat di Laut Tuban, Jumat (14/4/2023) pukul 16.55 WIB, dirasakan hingga Kota Batu.
Anto Wibowo warga Kota Batu mengaku merasakan gempa sekitar 30 detik. Saat itu ia sedang menonton televisi di dalam rumah.
“Kerasa cukup kecang. Kaca rumah gerak, terus langsung keluar. Ternyata semua juga merasakan guncangannya,” ujar Anto warga Kecamatan Junrejo itu kepada Suryamalang.com, Jumat (14/4/2023).
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, meski terasa guncangannya diseluruh wilayah Kota Batu, namun sampai dengan saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa di Tuban.
“Betul, terasa diseluruh wilayah Batu. Untuk di Batu terasa dengan MMI II - III. Sampai denhan saat ini belum ada laporan terkait gempa sore tadi,” jelas Agung Sedayu saat dihubungi Suryamalang.com.
5. Jalur kereta api masih aman

Gempa Bumi berkekuatan magnitudo 6,6 SR yang berpusat di Laut Tuban Jawa Timur, rupanya menjadi perhatian dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember, Jawa Timur.
Karena dikhawatirkan, adanya gempa tersebut dirasakan hampir di seluruh Kabupaten Jawa Timur, ada jalur rel kereta api Daop 9 Jember yang terganggu.
Plt Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Azhar Zaki Assjari mengaku setelah mengetahui laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang telah terjadi gempa bumi tersebut, langsung menerjunkan tim untuk meninjau jalur kereta api.
"Gempa Bumi dengan magnitudo yang cukup tinggi, bahkan getarannya terasa sampai ke beberapa wilayah di Jember, Daop 9 Jember langsung menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan prasarana baik jalur maupun jembatan dari Pasuruan sampai Banyuwangi," ujarnya, Jumat (14/4/2023)
Menurutnya, dari hasil pemeriksaan cepat yang telah dilakukan, seluruh lintasan kereta api Daop 9 Jember masih aman dan tidak ada dampak apapun atas gempa bumi tadi
"Setelah dilakukan secara menyeluruh, pada pukul 17.28 seluruh lintas Daop 9 Jember dari Pasuruan sampai Ketapang dinyatakan aman untuk dilalui," tambah Zaki.
Zaki juga memastikan seluruh lintas jalan rel dan stasiun juga juga tidak ada yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut, layanan bagi penumpang masih bisa dilakukan.
"Untuk itu bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik atau bepergian dengan kereta api tidak usah khawatir , KAI Daop 9 Jember siap melayani para pelanggan dengan aman, nyaman dan selamat sampai tujuan," paparnya .
6. Gempa susulan dan imbauan BMKG
Sementara itu dikutip dari website resmi BMKG menyebutkan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ).
Kemudian Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram, Malang, dan Surabaya dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Denpasar, Madiun, Pelabuhan Ratu, Bayah, Malingping, Labuan, Tabanan, Lombok barat, Lombok timur, Lombok tengah, Lombok utara, Sumbawa, Dompu, Bima dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Magelang, Bantul, Yogya, Gunungkidul, Purworejo, Pacitan, Wonogiri, Purwokerto, Lembang, Wonosobo, Klaten, Solo dan Purbalingga dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) .
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 17.43 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( _aftershock_ ) sebanyak 1 (satu) dengan magnitudo M5,5 .
BMKG mengimbau kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," terang Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG DR Daryono dalam rilisnya. (tim surya online)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.