Biodata Panglima Jilah yang Berani Ungkap Rahasia Minyak Ubud Seperti Dipakai Ida Dayak
Berikut ini biodata Panglima Jilah, yang berani membocorkan rahasia minyak ubud seperti dipakai Ida Dayak.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut ini biodata Panglima Jilah, yang berani membocorkan rahasia minyak ubud seperti dipakai Ida Dayak.
Seperti diketahui, Panglima Jilah dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews mengungkapkan, Ida Dayak merupakan seseorang yang beruntung bisa mendapat karunia dari leluhur mereka.
"Kalau menurut saya, ibu Ida mendapatkan karunia dari Jumbata untuk menolong orang karena zaman ini banyak yang tidak punya uang berobat ke rumah sakit," ujarnya, mengutip tayangan YouTube Tribunnews.com, Rabu (12/4/2023).
"Saya rasa ini harus kita dukung, saya yakin ibu Ida juga tulus dan mampu menolong orang. Kita kembali ke jati diri kita, lewat adat tradisional," imbuhnya.
Ia kemudian mengungkapkan minyak hingga tarian yang dipakai Ida Dayak dalam mengobati pasien.
"Kami orang Dayak selalu menggunakan ritual adat, tradisional, salah satu dengan Minyak Ubud," jelas pria bertato itu.
Siapa Panglima Jilah?
Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah, nama aslinya adalah Agustinus Jilah.
Ia lahir pada 19 Agustus 1980 di Toho, tepatnya Desa Sambora, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Indonesia.
Seperti dilansir dari TribunPontianak.co.id, Panglima Jilah adalah cucu dari seorang panglima yang sangat terpandang pada jaman kerajaan.
Maka tidak heran Panglima Jilah sangat disegani sekaligus dikagumi khususnya di Pulau Kalimantan.
Ia berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan hak masyarakat yang terancam dirampas pihak lain.
Hingga Panglima Jilah pun dijadikan simbol perjuangan masyarakat dalam mencari keadilan di tanah leluhurnya.
Ia menguasai seni beladiri tradisional Dayak dan memiliki kesaktian ilmu kebal.
Tubuhnya dibalut dengan tato khas Dayak hingga penampilan Panglima Jilah selalu menarik perhatian.
Namun dibalik itu semua, Panglima Jilah melalui masa lalu yang penuh liku dan bisa dikatakan sangat miris.
Pada masa kecilnya, Panglima Jilah memiliki kelainan dari teman-temannya kala itu.
Konon katanya lidahnya sering keluar, perut buncit dan keterbatasan dalam bicara alias gagap.
Namun dengan kegigihan yang dimiliki seperti halnya spirit para leluhur, perlahan Panglima Jilah mampu mengatasi semuanya hingga normal.
Kini Ia pun sangat dikagumi khususnya suku Dayak.
Ia tampak sangat tangguh dan menjadi orator ulung untuk membakar semangat Pasukan Merah.
Bersama sekitar 44 ribuan Pasukan Merah, Panglima Jilah menjadi orang terdepan untuk memperjuangkan keadilan dan bertanggung jawab penuh atas adat budaya Dayak.
Sejumlah persoalan yang merugikan masyarakat telah dituntaskan hanya bermodal keberanian dan kemampuannya beradu pendapat.
Walau demikian, Panglima Jilah sangat menyadari semua itu adalah titipan. Ia tidak sombong, tidak pula semena-mena.
Sebaliknya, Panglima Jilah adalah sosok rendah hati dan selalu mengutamakan kedamaian satu sama lain.
Ia sangat ramah, murah senyum, peduli dengan masyarakat dan lingkungannya.
Bersama Pasukan Merah yang dipimpinnya, Panglima Jilah terus menghidupkan tradisi dan adat istiadat yang mulai tergerus jaman.
Ia merangkul kaum muda untuk bersama-sama menghidupkan adat budaya serta melestarikan hutan Kalimantan.
Lalu siapakah yang layak menjadi Pasukan Merah?
Ternyata menjadi Pasukan Merah tidak semudah yang dibayangkan. Ada tahapan seleksi dan harus memenuhi sejumlah persyaratan baru bisa menjadi Pasukan Merah.
Selain seleksi kemampuan fisik, Pasukan Merah harus rendah hati, tidak radikalis, membela yang benar, dan menjadi garda terdepan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
Jika melanggar satu saja syarat-syarat tersebut, maka dipastikan si pelanggar dikeluarkan dari Pasukan Merah
Cara membuat minyak ubud Ida Dayak
Lebih lanjut, Panglima Jilah membeberkan jika Minyak Ubud didapat dari anak burung yang baru menetas.
"Minyak Ubud itu merupakan minyak dari anak burung yang baru netes, jadi anak ubud itu diambil, dipatahkan tulangnya, nanti besok tulangnya akan nyambung lagi,"
"Nanti anak ubud itu kita oseng, nanti kita ambilnya hari Jumat, lalu kita oseng lalu buatlah minyak untuk nolongin orang, patah tulang, bengkok," ujar Panglima Jilah.
Menurut Panglima Jilah, Ida Dayak mendapat karunia dari jumbata untuk menolong orang.
"Karena zaman sekarang berobat sangat mahal, banyak rakyat kita tidak mempunyai dana untuk berobat ke rumah sakit," katanya.
Menurutnya, dengan Ida Dayak mengobati orang secara gratis dan hanya membayar minyaknya saja, itu adalah perbuatan mulia dan patut didukung.
"Ibu Ida juga saya yakin, masih tulus, ikhlas, masih percaya jumbata. Ibu Ida akan mampu menolong orang. Karena pengobatan di Indonesia ini sangat sulit dan dipersulit, kita kembali ke jati diri. Lewat adat, budaya tradisi orang indonesia, lewat pengobatan tradisional sehingga ibu ini dikenal orang sebagai ibu penolong," pujinya.
Menurut Panglim Jilah, Ida Dayak yang baik hati dan rendah hati itu adalah hal yang luar biasa karena tidak semua orang mau menolong hampir tidak ada biaya.
Lalu, apakah minyak ubud bisa dibuat semua orang?
Panglima JIlah memastikan tidak semua orang bisa.
"Tidak mudah mendapatkan barang ini. Orang yang diberikan karunia saja untuk menolong saja karena orang dayak tidak meminta upah tapi ungkapan kasih. Itu adalah cara ibu Ida Dayak," katanya.
Panglima Jilah sendiri mengaku tidak sempat membuat minyak ubud meski sebenarnya bisa.
Dan di leluhurnya, tidak hanya minyak ubud saja yang bisa digunakan untuk menolong masalah tulang,.
Ada juga minyak dari akar kayu dan rempah-rempah yang dibuat oleh sukunya.
Keinginan sederhana Ida Dayak
Belum lama ini, Ida Dayak mengungkapkan keinginan sederhanya ketika menghadiri undangan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko di rumahnya.
Keinginan sederhana itu yakni bersalaman dengan Presiden Jokowi.
Hal itu diungkapkan oleh tangan kanan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Trisya Suherman.
Di akun Instagram Trisya pada Rabu (12/4/2023), Ida Dayak mengungkapkan keinginnya untuk bertemu Presiden Jokowi.
Ida Dayak mengatakan bahwa jika berkenan bertemu, dirinya hanya ingin bersalaman dengan Presiden Jokowi.
Ida Dayak pun mengaku sedih saat menceritakan keinginannya bertemu Presiden Jokowi.
Sebab kata Ida Dayak, ia sangat mengidolakan pria asal Solo itu.
Menurut Ida Dayak, Presiden Jokowi dianggap berhasil membangun Kalimantan.
Ida Dayak juga kagum dengan sosok Presiden Jokowi yang kebal dengan segala macam fitnah.
“Jadi kalau boleh, saya hanya mau bersalaman saja (dengan Presiden Jokowi)," kata Ida Dayak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.