6 PRO KONTRA Ida Dayak: Jenderal TNI Ucap Sangat Bagus, Budayawan Sebut Gaib, Kemenkes dan IDI Beda
Ini lah pro kontra pengobatan alternatif Ida Dayak. Jenderal TNI menyebut sangat bagus, Kemenkes tidak melarang tapi ada yang anggap biasa.
SURYA.co.id - Pengobatan alternatif Ida Dayak yang disambut antusias masyarakat akhirnya memunculkan pro kontra.
Mulai budayawan. ahli orthopedi, pesulap, kementerian kesehatan, ikatan dokter Indonesia (IDI) hingga jenderal TNI memberikan komentarnya terkait pengobatan alternatif Ida Dayak.
Seperti diketahui, Ida Dayak disebut memiliki kemampuan dalam menyembuhkan berbagai keluhan atau penyakit antara lain stroke, meluruskan tulang yang bengkok, keseleo dan salah urat.
Namun, baik budayawan hingga IDI tidak satu suara terkait pengobatan alternatif Ida Dayak ini.
Berikut fakta-fakta dari pro kontra Ida Dayak:
Baca juga: UPDATE Ida Dayak Setelah Kesaktiannya Dibongkar Pesulap Merah, Perhimpunan Dokter Beber Bahayanya
1. Budayawan Dayak sebut ada kekuatan gaib
Viralnya pengobatan Ida Dayak juga direspons budayawan Dayak, Suhu Wima.
Suhu Wima membenarkan pengobatan yang dilakukan Ida Dayak.
"Pengobatannya benar," katanya, dikutip dari TribunnewsBogor.
Menurut Suhu Wima, Ida Dayak mengobati pasien menggunakan kekuatan gaib.
"Dia itu memakai gaibnya dia untuk bekerja membantu orang mengobati," katanya.
Hal itu terbukti dari ritual tari atau joget yang dilakukan Ida Dayak sebelum mengobati pasien.
Menurut Suhu Wima, hal tersebut untuk mengundang gaib.
"Pasti dia mengundang gaib supaya datang, kaya tari-tarian, joget, coba diperhatian kalau mau melakukan itu jogetlah, apalah, sebelum memulai acara kan," katanya.
Sementara itu, Suhu Wima memang tidak menjelaskan minyak yang dipakai oleh Ida Dayak.
Walau begitu menurutnya, minyak tersebut sudah dimasukkan ke dalam ritualnya.
"Minyak itu kan sudah dirajai, dibacain. Biasanya kaya kita ke dokter, dokter kasih obat, nah dia seperti itu," kata Suhu Wima.
2. Jenderal Andika Perkasa sebut sangat berguna
Hendropriyono menyebut, pengobatan Ida Daya sebagai sesuatu yang ajaib dan merupakan kearifan lokal.
"Terbukti semua, bahwa bisa menyembuhkan, sesuatu yang ajaib. Yang merupakan kearifan lokal yang harus kita angkat sebagai tradisi yang unggul," katanya, dikutip dari TribunnewsBogor.
Hendropriyono mengalami sakit pada bagian dengkulnya.
"Dengkul saya sakit seperti orang tua seumur saya, udah dekat 80-an," katanya.
Setelah diobati Ida Dayak, dengkul Hendropriyono tak sakit lagi.
"Dengkul sakit, sekarang gak lagi, sembuh," katanya.
Senada, menantu Hendropriyono yang juga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa juga mengakui keahlian Ida Dayak.
"Kita lihat sendiri, dia punya skil kalau dilihat dari jam terbang sudah banyak sekali," katanya.
Andika juga mengakui keterampilan Ida Dayak dalam mengidentifikasi penyakit pasiennya.
"Identifikasi masalah cepat sekali, langsung memutuskan ini 2 menit atau 7 menit, begitu banyak jam beterbang yang beliau lakukan," kata Jenderal Andika Perkasa.
Untuk itulah menurutnya Ida Dayak sangat berguna bagi masyarakat.
"Ini sangat berguna untuk masyarakat," ujarnya.
3. Tanggapan IDI

Terkait pengobatan Ida Dayak, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT memberi tanggapan.
Dikatakan Adib, pengobatan alternatif paling sering ditemukan sebagai upaya terakhir yang dilakukan pasien untuk mencari kesembuhan.
"Karena harapan yang besar, dan ekspektasi luar biasa dan kita tidak bisa menafikan itu, karena satu sisi kelompok yang dateng mungkin ada yang pernah berobat kan merasa tidak ada harapan akhirnya berobat ke sana," ungkapnya dalam acara diskusi di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).
Di sisi lain, ada pula pasien yang mendambakan hasil instan akan mencari pengobatan alternatif.
Karena tidak memakan proses panjang dan minim rasa sakit, serta biaya yang murah.
Lebih lanjut, dr Adib menjelaskan jika di dalam ilmu kedokteran ada satu pola dasar yaitu pemeriksaan fisik, penunjang atau anamnesis.
Proses selanjutnya diagnosa ditegakkan dan dilakukan tata laksana.
Lebih lanjut, sebagai organisasi kedokteran IDI tidak bisa berkomentar banyak.
Karena dasar ilmu kedokteran dan ilmu pengobatan yang dilakukan Ibu Ida Dayak cenderung berbeda, yaitu menggunakan pendekatan spiritual.
3. PABOI sebut perlu dikaji
Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) menyatakan bahwa keamanan dan dampak lanjutan dari terapi alternatif non-medis yang digunakan Ida Dayak perlu dikaji secara ilmiah.
“Saya sampaikan ilmu terus berkembang, tidak ada satupun ilmu yang bisa mengklaim ilmunya yang paling bagus.
Selain itu, penyakit juga selalu ada penyakit baru,” kata Ketua Dewan Pakar PABOI periode 2022-2025 Ferdiansyah dalam Talkshow “Tanggapan Pengobatan Ortopedi Non-Medis” yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, melansir dari ANTARA.
Menanggapi antusiasme warga yang besar terhadap pengobatan non-medis Ida Dayak, Ferdiansyah menuturkan dalam sebuah pengobatan alternatif, pemantauan (monitoring) terhadap tata laksana pengobatan harus diketahui secara jelas dan terstruktur.
Terutama apabila terkait dengan masalah tulang, yang pada terapinya juga harus memperhatikan bagian lain seperti saraf, otot bahkan pembuluh darah yang melekat pada tulang.
“Kalau kita melakukan manipulasi dengan cara yang tidak benar, maka justru memperberat terutama yang kita takutkan adalah pembuluh darah dan syaraf,” ujar Ketua Kolegium Ortopedi dan Traumatologi periode 2019-2022 itu.
Menurut dia, apabila pasien mengalami permasalahan hanya pada bagian tulang, maka potensi peluang untuk sembuh lebih besar walaupun belum tentu posisi tulang bisa kembali seperti semula atau menjalankan fungsinya.
Akan tetapi jika bagian tulang yang bermasalah turut mengenai pembuluh darah, dampak terburuk yang terjadi pasien yakni harus diamputasi.
Sebaliknya, jika mengenai saraf akan timbul kelumpuhan karena saraf yang berpeluang tertekan, rusak atau putus.
Ferdiansyah menambahkan bahwa monitoring dan pengkajian terapi dalam bentuk metode baru bisa membantu masyarakat terhindar dari perasaan menyesal karena sudah mengikuti terapi tersebut apabila di kemudian hari hasilnya tidak sesuai dengan harapannya atau lebih buruk.
“Jangan sampai pasien itu menyesal karena banyak pasien yang rentan, yaitu orang yang sudah putus asa penyakitnya, tidak bisa disembuhkan dengan cara standar yang ada.
Jangan sampai mengorbankan pasien. Jadi, kita harus menjaga pasien tidak dikorbankan,” katanya.
Selain mempelajari ilmu baru atau menemukan dampak dari pengobatan, pengkajian, menurut dia, juga bisa membantu menemukan efikasi atau manfaat pengobatan secara efektif beserta kualitasnya untuk dipertimbangkan dalam dunia kedokteran sebagai bentuk pengobatan baru.
5. Kemenkes tidak melarang

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut buka suara soal viralnya pengobatan Ida dayak.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya tidak melarang pratik pengobatan Ida Dayak.
"Bagaimanapun Indonesia memiliki warisan budaya termasuk pengobatan tradisional," kata dia melalui pesan singkat Rabu (5/4/2023).
Meski demikian, pengobatan tradisional perlu didorong memiliki bukti empiris, sebagaimana pengobatan modern yang telah terbukti memiliki manfaat.
"(Pengobatan tradisional) memang masih perlu diteliti dan didukung secara empiris seperti pengobatan modern," jelas Nadia.
Disampaikan Nadia, peraturan Kementerian Kesehatan menyebut bahwa tenaga penyehat tradisional dibagi berdasarkan modalitas.
Yaitu, ketrampilan, ramuan dan campuran.
Berdasarkan hal itu, pihaknya melakukan pembinaan agar masyarakat tidak dirugikan.
"Kalau seseorang dengan penyakit kanker jangan sampai terlambat karena berobat tradisional padahal sudah ada metode yang memang bisa menyembuhkan 100 persen kalau dilakukan pengobatan pada stadium dini," terang Siti Nadia.
6. Pesulap Merah sebut biasa
Pengobatan Ida Dayak juga ditanggapi oleh Konten kreator Pesulap Merah.
Menurut Pesulap Merah yang biasa membongkar trik para dukun, Ida Dayak sebenarnya adalah ahli pijat tulang yang mirip dengan metode Haji Naim sang ahli patah tulang.
"Tentang IDA DAYAK, pengobatannya ya ahli pijat tulang pada umumnya, semua ahli perbaikan tulang juga memang begitu keahliannya (Contoh ahli patah tulang lainnya adalah = HAJI NAIM)," pungkas Marcel Radhival dalam unggahannya di Instagram, dikutip dari Bangka Pos.
Terkait minyak sakti yang dibawa Ida Dayak, Marcel mengurai detail penjelasan.
Bahwa minyak yang konon dapat mengeluarkan darah kotor tersebut adalah bukan minyak ajaib.
Atas uraiannya itu, Marcel Radhival pun pernah menjelasakan terkait minyak merah yang dibawa Ida Dayak dalam kanal Youtube-nya.
Diungkap Marcel, minyak merah tersebut adalah minyak urut biasa.
"Terus kalo tentang cairan minyak yang katanya bisa ngeluarin darah kotor (beberapa kali Ida Dayak pernah mempraktekkan) itu udah lama gw bongkar kebohongannya di ILMU MERAH, tapi alhamdulillah belakangan ini IDA DAYAK udah gapernah lagi praktekin trik itu dan lebih fokus ke keahlian membetulkan tulang yang geser/tidak sesuai tempatnya," ungkap Pesulap Merah.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fenomena Viral Ida Dayak, Dipuji Andika Perkasa hingga Hoaks Obati Pangeran Arab
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.