KESAKTIAN Ida Dayak Di Mata Pesulap Merah Tak Ada Istimewanya, Marcel Radhival Bongkar Triknya
Kesaktian Ida Dayak atau Ida Andriyani mendapat sorotan dari Pesulap Merah atau Marcel Radhival. Ternyata tak ada istimewanya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Kesaktian Ida Dayak atau Ida Andriyani yang baru-baru ini viral ternyata mendapat sorotan dari Pesulap Merah atau Marcel Radhival.
Bagi Marcel, kesaktian wanita asal Kalimantan Timur itu tak ada istimewanya.
Pengobatan yang dilakukan Ida Dayak, menurut Pesulap Merah, tak ada bedanya dengan ahli pijat tulang.
Ida Dayak sebenarnya adalah ahli pijat tulang yang mirip dengan metode Haji Naim sang ahli patah tulang.
"Tentang IDA DAYAK, pengobatannya ya ahli pijat tulang pada umumnya, semua ahli perbaikan tulang juga memang begitu keahliannya (Contoh ahli patah tulang lainnya adalah = HAJI NAIM)," pungkas Marcel Radhival dalam unggahannya di Instagram.
Terkait minyak sakti yang dibawa Ida Dayak, Marcel mengurai detail penjelasan.
Bahwa minyak yang konon dapat mengeluarkan darah kotor tersebut adalah bukan minyak ajaib.
Atas uraiannya itu, Marcel Radhival pun pernah menjelasakan terkait minyak merah yang dibawa Ida Dayak dalam kanal Youtube-nya.
Diungkap Marcel, minyak merah tersebut adalah minyak urut biasa.
"Terus kalo tentang cairan minyak yang katanya bisa ngeluarin darah kotor (beberapa kali Ida Dayak pernah mempraktekkan) itu udah lama gw bongkar kebohongannya di ILMU MERAH, tapi alhamdulillah belakangan ini IDA DAYAK udah gapernah lagi praktekin trik itu dan lebih fokus ke keahlian membetulkan tulang yang geser/tidak sesuai tempatnya," ungkap Pesulap Merah.
Baca juga: Nasib Ida Dayak Perempuan Sakti Penyembuh Stroke usai Viral, Kemenkes Ambil Sikap Menurut Aturan Ini
Kemenkes Ambil Langkah Tegas
Setelah praktik pengobatan tradisional milik Ida Dayak viral, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun mengambil langkah tegas.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, tidak melarang pratik pengobatan yang bersifat non-medis seperti yang dilakukan Ida Dayak.
"Bagaimanapun Indonesia memiliki warisan budaya termasuk pengobatan tradisional," kata dia, dikutip dari Tribunnews.com.
Kendati begitu, pengobatan tradisional perlu didorong memiliki bukti empiris, sebagaimana pengobatan modern yang telah terbukti memiliki manfaat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.