Berita Ponorogo

Sepak Terjang AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia Selama Menjabat Kasatreskrim Polres Ponorogo

Diusia yang masih muda, AKP Nikolas Bagas Yudhi telah menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Ponorogo. Lantas seperti apa sepak terjangnya?

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia (baju hijau) bersama Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo saat konferensi pers. 

Kecepatan dalam penyelesaian kasus penganiayaan ini, juga karena kesolidan yang dibangun oleh AKP Nikolas sendiri. Lantaran bapak dengan 1 orang anak ini meniadakan sekat antara dirinya dengan anggota.

Contohnya adalah saat mengerjakan surat-menyurat atau pun diskusi kasus, dia lebih suka mengerjakan pekerjaan itu bersama dengan anggota di ruangan mereka. Juga mengadakan touring bersama serta kuliner.

“Komunikasi-komunikasi tidak ada batas, sehingga anggota tidak ada keraguan atau ketakutan menyampaikan unek-unek masalah baik sifatnya dinas maupun non-dinas,” tegasnya.

Dunia Sempit, Bertemu Pengasuh Akpol di Ponorogo

AKP Nikolas tidak pernah terlintas bakal berdinas di Ponorogo. Ketika mendapatkan TR, AKP Nikolas hanya membayangkan Ponorogo adalah kabupaten yang berada di ujung Jawa Timur.

Dia mengaku, sebelum resmi menjadi Kasatreskrim Polres Ponorogo, baru sekali menginjakkan kaki di Ponorogo. Tahun 2018 silam, saat buka bersama. Dia bertugas sebagai Spripim Kapolda Jatim ikut dalam rombongan tersebut.

Saat masuk ke Ponorogo, AKP Nikolas berpikir bahwa dunia itu kayaknya sempit dan kecil. Pasalnya, dia bertemu kembali dengan Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo yang mana itu adalah pengasuh dia pada saat taruna.

“Ternyata saya bertemu lagi di sini, tidak pernah terbayangkan. Bahwa beliau itu dulu orang yang berbeda ketika masih pangkat AKP, dengan ketika sudah menyandang pangkat AKBP. Ya kalau dulu beliaunya garang, usil, sekarang orangnya banyak senyum, friendly tetap,” urainya.

Trik Hadapi Balon Udara dan Petasan

Balon udara dan petasan seolah menjadi permasalahan tahunan bagi Polres Ponorogo. Sejarah mencatat beberapa waktu lalu ada 2 korban meninggal dunia karena membuat petasan.

Hal itu juga menjadi atensi khusus bagi AKP Nikolas.

Dia mengaku telah melakukan operasi pekat. Hasilnya pun telah ada, karena berhasil mengungkap sekitar 25 kg bahan petasan.

Pun upaya represif, salah satu upaya pencegahan. Dia telah membuat video imbauan yang didalami juga terdapat testimoni baik dari pelaku maupun korban.

“Kami viralkan, harapannya bisa menggugah. Oh berarti dari korban dulu juga kecewa. Juga kami petakan, mana yang memang berpotensi. Dengan begitu saya percaya bisa diatasi,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved