SPESIFIKASI Jet Tempur F-16 Andalan TNI AU yang Bikin KASAL Laksamana Muhammad Ali Kesulitan

Inilah spesifikasi jet tempur F-16 andalan TNI AU yang baru-baru ini membuat KASAL Laksamana Muhammad Ali kesulitan.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Dispenal
KASAL Laksamana Muhammad Ali Saat Menunggangi Jet Tempur F-16 Andalan TNI AU. 

Pesawat ini sangat populer di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara di seluruh Dunia.

F-16 merupakan proyek pesawat tempur blok Barat yang paling besar dan signifikan, dengan jumlah sekitar 4000 unit F-16 sudah diproduksi sejak tahun 1976.

Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tetapi masih diproduksi untuk ekspor.

Pada tahun 1993 General Dynamics menjual bisnis pembuatan pesawat ini kepada Lockheed Corporation, yang selanjutnya menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.

F-16 sendiri dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot.

Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan daya belokan pada percepatan 9g.

F-16 mempunyai senapan M61 Vulcan pada bagian dalam badan pesawat serta 11 lokasi pylon untuk mnggotong senjata dan peralatan misi lainya.

Nama resmi dari F-16 sendiri ialah"Fighting Falcon", tetapi "Viper" lebih umum digunakan oleh kru darat dan pilot-pilot pesawat tersebut, karena kemiripan bentuknya dengan ular Viperidae dan Starfighter Colonial Viper dari acara TV Battlestar Galactica

F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara.

Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.

Sampai dengan tahun 2015, pesawat ini merupakan pesawat bersayap kaku dengan jumlah terbanyak yang dipakai oleh kecabangan militer di dunia.

Ciri-ciri umum

  • Kru: 1
  • Panjang: 49 ft 5 in
  • Rentang sayap: 32 ft 8 in
  • Tinggi: 16 ft
  • Luas sayap: 300 ft⊃2;
  • Airfoil: NACA 64A204 root and tip
  • Berat kosong: 18,900 lb
  • Berat isi: 26,500 lb
  • Berat maksimum saat lepas landas: 42,300 lb
  • Mesin: 1 × F110-GE-100 afterburning turbofan

Kinerja

  • Laju maksimum: At sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h), At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h) clean configuration
  • Radius tempur: 340 mi (295 nmi, 550 km) on a hi-lo-hi mission with four 1,000 lb (450 kg) bombs
  • Jangkauan feri: 2,280 NM (2,620 mi, 4,220 km) with drop tanks
  • Langit-langit batas: 50,000+ ft
  • Laju tanjak: 50,000 ft/min
  • Beban sayap: 88.3 lb/ft⊃2;
  • Dorongan/berat: 1.095

Persenjataan

  • Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan 6-barreled gatling cannon, 511 rounds
  • Hardpoints: 2× wing-tip Air-to-air missile launch rails, 6× under-wing & 3× under-fuselage pylon stations holding up to 17,000 lb (7,700 kg) of payload
  • Roket:

4× LAU-61/LAU-68 rocket pods (each with 19× /7× Hydra 70 mm rockets, respectively) or

4× LAU-5003 rocket pods (each with 19× CRV7 70 mm rockets) or

4× LAU-10 rocket pods (each with 4× Zuni 127 mm rockets).

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved