Berita Surabaya

Ibunda Mendiang Fashan Boby Nurmahdi Bangga Sang Anak Berhasil Selesaikan Studi

TA Boby dimanfaatkan pada BIG (Badan Informasi Geospasial) Jakarta serta sistem perhitungan yang cepat untuk pemetaan Laut di Wilayah Indonesia Timur

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Almarhum Fashan Boby Nurmahdi semasa hidupnya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Masih ingat dalam ingatan Endah Rochani, ibunda Fashan Boby Nurmahdi, masa-masa perjuangan anak bungsunya tersebut dalam menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswa di Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Apalagi saat nama Boby, panggilan akrabnya dipanggil dalam prosesi wisuda ke-127 ITS pada Sabtu (18/3/2023).

Pasalnya sang anak telah meninggal dunia usai menyelesaikan tugas akhirnya.

Dikatakan Endah, kelulusan Boby merupakan hal yang sulit bagi keluarganya.

Karena Endah hanya memiliki dua anak, dan tiadanya Boby teramat sangat menoreh luka bagi Endah sebagai ibunya.

"Tapi begitu diundang Kepaa Departemen Teknik Geomatika dan dosen pembimbing TAnya untuk hadir di wisuda. Dan diberi tahu TA Boby telah membawa manfaat kami sekeluarga benar-benar haru dan bangga,"ujarnya.

Dikatan Endah, TA Boby dimanfaatkan pada BIG (Badan Informasi Geospasial) Jakarta serta sistem perhitungan yang cepat untuk pemetaan Laut di Wilayah Indonesia Timur dibuat bahan ajar dosennya sekarang ini.

"Kata dosen pembimbingnya,cara penghitungan yang ditemukan Boby itu yang paling tercepat. Rencananya sesudah wisuda itu dosennya mau ajak Boby menseminarkan TA nya di Malaysia. Dari sinilah kami dan keluarga benar-benar terharu, bahagia, bangga karena TA Boby bawa ditinggalkan manfaat untuk BIG d ITS. Mudah-mudahkan itu adalah amal jariyah anak saya,"urainya.

Endah berujar jika penyakit Boby sudah lama diketahui pihak keluarga, tepatnya saat Boby jatuh sakit di tahun 2015 saat akan jalani Ujian Nasional SMP.

Padahal Boby merupakan anak yang sehat sejak bayi, ia juga dikenal berprestasi hingga masuk kelas akselerasi dan menuntaskan SMPnya selama dua tahun di SMPN 1 Sidoarjo.

"Februri 2018 Boby terdiagnosis SLE (Systemic Lupus Erithoma) saat opname di RSUD Dr Soetomo. Dan kami selaku orang tua sepakat dengan dokter yang merawat untuk merahasiakan sakit primernya itu demi menjaga mental Boby,"kenang Endah.

Dikataan Endah, penyakit lupus Boby yang merupakan alumnus SMAN 1 Sidoarjo semula menyerang darah di ginjalnya, tetapi hal ini sangat terkontrol selama tujuh tahun.

Hingga awal Januari 2022 saat Boby kambuh lagi, dan lupus sudah menyerang Jantung.

Karena penyakitnya ini, Boby yang sudah di semester akhir sempat menunda pengerjaan tugas akhirnya untuk fokus pada pemulihan.

"Mulai Januari sampai Mei Boby opname empat kali dan saat itu dia memutuskan untuk rehat total dari pengerjaan Tugas Akhirnya,"lanjutnya.

Begitu sembuh, pada bulan Agustus 2022, Boby mulai masuk kuliah lagi melanjutkan penyusunan TA nya hingga selesai Desember 2022.

"Nah Januari 2023 selesai Seminar Hasil Boby sakit lagi, dan 27 Januari itulah secara tiba-tiba Lupusnya menyerang Paru-parunya. Boby dinyatakan gagal napas tipe 1 dan meninggal 28 Januari 2023 di ICU RSUD Dr Soetomo," ujarnya.

Dikatakan Endah keluarga sangat mendukung apa yang dilakukan Boby baik dalam organisasi ataupun studinya.

Apalagi kondisi Boby cukup sehat saat bimbingan TA dan di bawah pengawasan dokternya.

"Saya sendiripun menemani ngekos berdua di Surabaya untuk menyelesaikan TA walaupun rumah kami sebenarnya di Sidoarjo. Boby itu orangnya sangat bertanggung jawab dan totalitas terhadap apapun yang dikerjakan," urainya.

kDikatakan Endah, Boby tida mau mengerjakan tugasnya dalam kondisi sakit, sehingga ia rehat selama lima bulan saat kondisinya belum sehat.

"Begitu sembuh dan atas izin dokternya pula Boby kembali bimbingan TA itu bulan September 2022.Dokter acc Boby kerjakan TAnya karena melihat Boby bahagia dan enjoy justru karena diizinkan selesaikan TA nya. Bisa stres Boby kalau dilarang pada saat dia sehat,"kenangnya.

Ditemani si Sulung, Endah Rochani berjalan dengan kepala tegap di atas panggung dan disambut salam hangat dari rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng.

Nama mendiang dengan sapaan Boby itu bergema di dalam GOR Futsal Pertamina ITS.

Riuh tepuk tangan hadirin turut menyertai momen menyentuh hati tersebut.

Keberhasilannya dalam menamatkan pada Sabtu (18/3/2023) membuat Endah kembali mengenang perjuangan Boby.

Ia mengungkapkan, semangat Boby saat menjalani kehidupan kampus tak hanya sebatas dalam berkuliah tetapi juga dalam berorganisasi.

Endah berujar jiwa kepemimpinan yang ada pada diri Boby sedari belia ditunjukan pada keaktifannya di Himpunan Mahasiswa Teknik Geomatika (HIMAGE) ITS.
Kala itu, ia pernah menjabat sebagai Kepala Biro Finansial Bidang Kesejahteraan Mahasiswa.

Lanjut bercerita, di masa terakhirnya berkuliah almarhum sangat gigih dalam menyelesaikan tugas akhir.

Mendiang Boby selalu membawa laptop dan mengerjakan tugas akhirnya meskipun dirawat di rumah sakit.

“Sampai sebelum meninggal pun, ia tetap berusaha hingga akhir,” ungkapnya penuh bangga.

Limpahan dukungan tercurah dari kedua orang tua dan kakak mendiang Boby di tengah perjuangannya dalam menyandang gelar sarjana.

Tak pernah sedikitpun keluarga almarhum absen mendampingi hingga akhir hayatnya.

“Kami selalu ada di samping mendiang hingga napas terakhirnya,” tutur Endah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved