SOSOK Letkol Arm Danny Arianto yang Siagakan Pasukan Untuk Antisipasi Erupsi Gunung Merapi
Berikut sosok Letkol Arm Danny Arianto yang menyiagakan pasukan untuk mengantisipasi erupsi gunung Merapi. Komandan Kodim 0732/Sleman.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Awan panas Gunung Merapi berguguran ke barat daya yakni Kali Bebeng, dengan radius maksimal 2.000 meter.
Terbaru, aktivitas Gunung Merapi kian meningkat hingga BPPTKG masih menetapkan status Siaga (Level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Berikut kondisi terkini erupsi Gunung Merapi dikutip dari Kompas.com.
Secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.
Di dalam laporan tersebut tercatat Gunung Merapi teramati mengeluarkan awan panas sebanyak enam kali.
"Teramati awan panas guguran 6 kali dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya," tulis Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 12 Maret 2023, pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.
Selain itu, dari pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati guguran lava pijar sebanyak 7 kali. Jarak luncur lava pijar maksimum 1.700 meter ke barat daya.
Data kegempaan di Gunung Merapi awan panas guguran sebanyak 6 dengan amplitudo 31-70 mm dan durasi 60.9-190 detik.
Guguran sebanyak 25 dengan amplitudo 4-30 mm dan durasi 32.5-132.6 detik. Hybrid/Fase Banyak Jumlah 12 dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan durasi 5.7-7.7 detik.
Vulkanik Dangkal sebanyak 6 dengan amplitudo 28-75 mm dan durasi 7.4-15.4 detik. Vulkanik Dalam sebanyak 1 dengan amplitudo 12 mm, S-P 0.5 detik dan Durasi 10.5 detik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Biwara Yuswantana memastikan, masyarakat hingga saat ini belum direkomendasikan untuk mengungsi akibat erupsi Gunung Merapi.
"Belum (warga mengungsi) dan memang belum ada rekomendasi untuk evakuasi," kata Biwara dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, pihak BPBD DIY menyerahkan masker ke BPBD Sleman untuk dibagikan ke masyarakat sekitar.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar pos-pos pantau di Gunung Merapi meningkatkan ronda untuk kesiapsiagaan.
"Pos-pos pemantau Merapi yang di kawasan Sleman juga ditingkatkan ronda untuk kesiapsiagaan," ujarnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.