3 FAKTA Fenomena Awan Panas Erupsi Gunung Merapi Berbentuk Petruk: Ini Penjelasan Menurut Sains
Berikut rangkuman fakta tentang fenomena awan panas erupsi Gunung Merapi berbentuk Petruk yang viral di media sosial. Ada Penjelasan Menurut Sains.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah rangkuman fakta tentang fenomena awan panas erupsi Gunung Merapi berbentuk Petruk yang viral di media sosial.
Awan panas Gunung Merapi berbentuk petruk itu dipercaya sebagai sosok penunggu di sana yakni Mbah Petruk.
Sedangkan jika dilihat dari kacamata ilmiah, fenomena awan panas Gunung Merapi tersebut bernama pareidolia.
Dan hanya kebetulan saja berbentuk menyerupai tokoh pewayangan yakni Petruk.
Diketahui, Unggahan video semburan awan panas di Gunung Merapi yang memiliki bentuk seperti tokoh wayang Petruk viral di media sosial.
Unggahan video tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @magelang_jaya pada Minggu (12/3/2023).
Video tersebut memperlihatkan kepulan awan panas yang keluar dari kawah Gunung Merapi.
Awan tersebut disebut mirip dengan sosok tokoh punakawan Petruk yang identik dengan hidung panjangnya.
Berikut rangkuman faktanya melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Viral, Video Awan Panas Gunung Merapi Berbentuk Petruk, Peneliti: Fenomena Pareidolia'.
1. Tanggapan BPPTKG
Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso membenarkan adanya fenomena tersebut.
"Iya (benar adanya). Kami juga menunggu awan panas yang berbentuk Rubicon," ujarnya setengah bercanda kepada Kompas.com, Minggu (12/3/2023) malam.
Menurutnya, awan panas Gunung Merapi berbentuk tokoh wayang Petruk tersebut hanya kebetulan saja.
Artinya, mitos terkait kemunculannya itu tidaklah benar.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan proses terbentuknya awan panas di gunung berapi.
Menurutnya, awan panas terbentuk ketika material lava dengan kandungan gas yang tinggi meluncur di lereng gunung dengan kecepatan tinggi.
"Kalau awan panas yang sudah tinggi itu hanya kepulan debu atau abunya. Material yang lebih berat meluncur di alur sungai," lanjutnya.
2. Fenomena pareidolia
Hal senada juga diungkapkan oleh peneliti di Badan Pengelola Geopark Nasional Karangsambung, Karangbolong Ma'rufin Sudibyo.
Ia menegaskan jika awan panas berbentuk tokoh wayang Petruk itu hanya kebetulan saja.
"Itu kebetulan saja menunjukkan ketampakan seperti sosok tertentu," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/3/2023).
Ia menjelaskan, fenomena awan panas Gunung Merapi tersebut bernama pareidolia dalam sains.
Pareidolia merupakan kecenderungan manusia menghubungkan bentuk-bentuk tertentu dengan sosok atau wujud yang sudah umum dikenalinya.
"Dalam kasus erupsi Merapi kali ini, pareidolia itu lebih merupakan pareidolia instan," lanjutnya.
Pareidolia instan adalah ketampakan yang hanya terlihat sesaat.
Saat pergerakan udara di sekitar Merapi meniup awan tersebut, bentuk tadi kembali berubah.
Ma'rufin menambahkan, awan panas yang muncul saat erupsi Merapi tidaklah sama dengan awan di langit yang berupa gas dari air.
Namun, istilah awan panas merujuk kepada campuran suspensif debu vulkanik dan material yang lebih berat atau massif. Contohnya kerikil dan batu.
Material itu berada dalam gas vulkanik yang sangat panas dengan suhu lebih dari 900 derajat Celsius. Hal ini lalu memperlihatkan bentuk-bentuk tonjolan mirip awan.
3. Kepercayaan awan panas Petruk
Sementara itu, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi meyakini Mbah Petruk sebagai sosok gaib yang melindungi gunung tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, warga di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali meyakini Mbah Petruk adalah penunggu Merapi yang melindungi mereka.
Saat Merapi aktif, warga di utara Merapi itu bakal diberi wangsit berupa mimpi untuk mengungsi atau tetap tinggal di rumah.
Penampakan awan panas mirip Petruk tersebut diyakini sebagai wujud atau perlambangan dari Mbah Petruk.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.