Grahadi

Pemprov Jatim

Genjot Kinerja Perdagangan, Pemprov Jatim Masifkan Misi Dagang Dalam dan Luar Negeri

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kinerja perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Istimewa/Pemprov Jatim
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat Misi Dagang di NTB 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus berupaya untuk meningkatkan kinerja perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Di tahun 2023 ini, program Misi Dagang terus digencarkan baik untuk perdagangan antar provinsi di Indonesia maupun Misi Dagang di luar negeri.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Iwan mengatakan, di tahun 2022 neraca perdagangan dalam negeri lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan luar negeri.

Di mana untuk perdagangan luar negeri mencapai Rp 134,30 trilliun. Sedangkan perdagangan dalam negeri mengalami surplus Rp 323,47 trilliun. Dengan begitu total neraca perdagangan Jawa Timur mengalami surplus Rp 190,17 trilliun.

“Ada beberapa program yang akan kami lakukan untuk meningkatkan kinerja perdagangan di tahun ini. Pertama ada business macthing, Misi Dagang dalam negeri dan juga luar negeri serta maksimalisasi desa devisa,” kata Iwan, Selasa (7/3/2023).

Lebih lanjut Iwan menegaskan, untuk Misi Dagang Luar Negeri, tahun ini Pemprov Jatim telah merencanakan sejumlah negara tujuan. Yaitu Timor Leste, Taiwan, Hongkong dan juga Jepang.

“Untuk Misi Dagang luar negeri kan sudah dilakukan baik di Arab Saudi maupun di Malaysia, maka tahun ini yang paling dekat akan dilaksanakan di Timor Leste. Nanti direncanakan juga ke Hongkong, Taiwan dan Jepang,” tandasnya.

Sedangkan untuk Misi Dagang di dalam negeri dikatakan Iwan masih akan terus dimaksimalkan.

Berdasarkan data, sejak tahun 2019 sehingga 2022, Misi Dagang antar provinsi sudah dilakukan sebanyak 29 kali. Dengan nilai transaksi yang dihasilkan mencapai Rp 8,08 trilliun yang berasal dari 1.443 transaksi.

“Tahun ini misi dagang antar provinsi sudah kami lakukan di Papua Barat Daya dan NTB. Dan akan terus dilanjutkan, karena potensi perdagangan antar daerah ini sangat potensial,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Iwan juga menjelaskan, bahwa yang juga akan dimaksimalkan tahun ini adalah penambahan desa devisa.

Program yang bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaa Ekspor Indonesia (LPEI) ini, dikatakan Iwan sukses mendorong UMKM di Jatim untuk bisa menembus pangsa pasar ekspor.

“Di program desa devisa itu ada pembinaannya sampai UMKM kita bisa tembus pasar manca negara. Maka kami akan support supaya jumlah desa devisa di Jatim itu bertambah,” tegasnya.

Sementara itu, terkait Misi Dagang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengatakan, gelaran misi dagang menjadi bagian dari membangun kekuatan bersama melalui sinergitas, kolaborasi dan partnership.

“Misi dagang tidak semata-mata pertemuan antra trader dan buyer, tapi juga ada kerja sama antar OPD, BUMD, institusi bisnis seperti KADIN, IWAPI dan HIPMI dari kedua provinsi. Ini menjadi bagian penguatan bersama bahwa masing-masing memang harus menguatkan sinerginya, harus menguatkan kolaborasinya, harus membangun strong partnership,” kata Gubernur Khofifah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved