Pemprov Jatim
Misi Dagang Provinsi Jatim di NTB Catatkan Transaksi Rp 251,399 Miliar, Gubernur Khofifah Optimistis
Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil mencatatkan transaksi mencapai Rp 251,399 miliar.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA ─ Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil mencatatkan transaksi mencapai Rp 251,399 miliar.
Misi dagang tersebut digelar di Hotel Lombok Raya, Mataram, Provinsi NTB, Senin (27/2/2023).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimistis, bahwa ke depan hubungan dagang antara Jatim dengan NTB akan terus dan semakin meningkat.
Terlebih dengan adanya dukungan sektor pelayaran Long Distance Ferry (LDF) yang telah tersedia dari Jatim ke NTB baik melalui Ketapang Banyuwangi, maupun Jangkar Situbondo langsung menuju Lembar Lombok NTB.
Sebagaimana diketahui, Pemprov Jatim telah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan pada tahun 2021 lalu, untuk melayani pelayaran Long Distance Ferry (LDF) dari pelabuhan Ketapang Banyuwangi ke Lembar Lombok NTB.
Tidak hanya itu, Pemprov Jatim juga telah mendapatkan izin di Tahun 2022, untuk melayani pelayaran LDF dari pelabuhan Jangkar Situbondo ke Lembar Lombok NTB.
Artinya ada koneksitas angkutan barang maupun penumpang yang makin mudah, makin cepat dan makin murah yang dibangun antara Pemprov Jawa Timur dengan Pemprov Nusa Tenggara Barat.
“Silakan nanti pengusaha-pengusaha dari NTB mengambil peran lebih efisien lewat Ketapang Banyuwangi atau yang lebih efektif dari jangkar Situbondo. Ditambah sekarang sedang proses finalisasi tol dari Probolinggo-Banyuwangi,” kata Gubernur Khofifah.
Menurutnya, dalam kegiatan misi dagang antara Jatim dengan NTB ini juga dapat dilihat sebagai satu kebutuhan untuk bisa saling melihat penguatan kedua provinsi. Terutama dalam proses efektivitas proses petik, olah, kemas dan jual.
“Seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur NTB tadi, yakni olah dan kemas. Tapi kami di Jatim harus melihat secara hulu hilirnya, yakni tanam, petik, olah, kemas dan jual,” kata Khofifah.
Seperti kopi di Jatim, dibangun melalui communal branding untuk memenuhi kualitas dan standar kebutuhan pasar ekspor.
“Karena pasar ekspor seringkali membutuhkan skala yang besar. Untuk itu sangat bisa jika dibangun juga kolaborasi communal branding dengan kopi dari NTB. Jadi pasar ekspor ini peluangnya besar, kita bangun sinergitas produk dari Jatim dan NTB,” imbuhnya.
Pemprov Jatim sendiri, lanjut Khofifah, telah membangun communal branding untuk produk kopi agar siap masuk pasar ekspor. Sehingga ketika ada permintaan dalam jumlah besar maka bisa memenuhi permintaan tersebut.
Pada Oktober 2022 lalu, Jatim telah ekspor 200 ton kopi ke Mesir. Kopi itu dari tiga daerah yakni Bondowoso, Jombang dan Madiun dalam format communal branding.
“Jika nanti ada komoditas kopi tertentu dari NTB yang ingin masuk dalam paket communal branding tersebut, silakan. Hal ini bisa saling menguatkan," lanjut Khofifah.
misi dagang
Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Khofifah
Nusa Tenggara Barat
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Misi Dagang Provinsis Jatim di NTB
HUT ke 86 RSUD Dr Soetomo, Pj Gubernur Adhy Karyono Sebut Taraf Kesehatan dan IPM Jatim Meningkat |
![]() |
---|
Pj Gubernur Adhy Karyono Resmi Tetapkan UMP Jatim 2025, Naik 6,5 Persen Menjadi Rp 2.305.985 |
![]() |
---|
Pj Gubernur Jatim Optimistis Kongres PII Hasilkan Langkah Strategis Industri Berkelanjutan |
![]() |
---|
Di Upacara HUT ke-53 KORPRI, Pj Gubernur Jatim: KORPRI Motor Penggerak Pelayanan Publik Berkualitas |
![]() |
---|
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Terima Penghargaan Most Inspiring Leader Keterbukaan Informasi Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.