Berita Blitar
UPDATE Nasib 29 KK Terdampak Ledakan Dahsyat di Blitar yang Rumah Hancur dan Luka, Ditanggung Siapa?
Ledakan dahsyat di Blitar yang mengakibatkan 4 orang tewas juga meninggalkan masalah bagi puluhan keluarga di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Musahadah
Ada juga terdapat 1 rumah yang rata dengan tanah.
Berdasarkan daya BPBD Jatim, ledakan ini menelan 4 korban jiwa dan 23 korban luka-luka termasuk bayi berusia 4 bulan.
“Saya sudah koordinasikan juga dengan Ibu Bupati. Semua korban yang dirawat di rumah sakit Blitar tolong dalam coverage APBD Kabupaten. Sedangkan kalau ada yang butuh dirujuk ke RS Saiful Anwar atau RSUD Dr Soetomo, maka akan dicover APBD Pemprov Jatim,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyerahkan bantuan dampak bencana kepada 13 orang yang berada di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok serta 3 orang saat menjenguk di RS Srengat.
Sebelumnya, Khofifah juga memastikan korban yang luka dan dirawat di rumah sakit daerah Kabupaten Blitar menjadi tanggung jawab sepenuhnya Pemkab Blitar.
"Kalau ada yg perlu dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang atau RSUD dr Soetomo (Surabaya) maka dalam tanggung jawab Pemprov," kata Khofifah saat ditemui di Pantai Mutiara, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Selasa (21/2/2023).
Mantan Menteri Sosial tersebut menegaskan perlindungan kepada masyarakat menjadi prioritas semua pihak baik Pemprov Jatim, Pemkab Blitar dan stakeholder lainnya.
Kondisi Balita yang Terluka

Tri Wahyudi (27) merasakan suasana mencekam ketika terjadi peristiwa ledakan dahsyat di rumah tetangganya, Darman (65), di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/2/2023) malam.
Tri bersama istri, Dwi Ernawati (21) dan anak balitanya, Bara Kertanegara, yang ketika itu sudah tidur di kamar tiba-tiba terjaga setelah mendengarkan dentuman keras di dekat rumahnya.
Bersamaan dengan suara dentuman keras itu listrik rumah padam dan Tri bersama istri serta anaknya yang berusia empat bulan langsung keruntuhan batako tembok kamarnya.
"Waktu kejadian sekitar pukul 22.30 WIB. Posisi saya, istri dan anak sudah tidur di kamar. Saat itu terdengar dentuman keras disertai angin. Lalu mati lampu dan kami langsung keruntuhan batako dari tembok kamar," kata Tri saat menceritakan kembali peristiwa ledakan di sela-sela menunggu anaknya yang dirawat di RSUD Srengat, Selasa (21/2/2023).
Anak Tri yang masih berusia empat tahun harus menjalani rawat inap di RSUD Srengat karena mengalami benjolan di kepala akibat tertimpa reruntuhan material bangunan rumah.
Sedang Tri dan istri hanya mengalami luka lecet di bagian tangan, dada, dan kepala.
"Saya, istri, dan anak tertimbun reruntuhan batako," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.