Berita Mojokerto

Dana BOS Tak Kunjung Cair, Sekolah di Kabupaten Mojokerto Terpaksa Ada yang Utang ke Koperasi

Sejumlah sekolah di Kabupaten Mojokerto terpaksa mencari dana talangan akibat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tak kunjung cair. 

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
mohammad romadoni/surya.co.id
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto, saat menyampaikan tahap pencairan dana BOS untuk seluruh sekolah di Kabupaten Mojokerto. 

Berita Mojokerto

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Sejumlah sekolah di Kabupaten Mojokerto terpaksa mencari dana talangan akibat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tak kunjung cair. 

Salah satunya di SMPN 2 Puri mencari dana talangan untuk operasional kegiatan pembelajaran sekolah selama dua bulan ini.

Kepala SMPN 2 Puri Mojokerto, Subai, mengatakan dana talangan itu diperoleh dari komite sekolah, pinjaman koperasi. Bahkan apabila kebutuhan mendesak pihak sekolah menggunakan tabungan pribadi.

"Kita kan sekolah kecil ya dua ini karena dana BOS belum cair ya kita terpaksa mencari talangan dulu terutama untuk membayar internet GTT-PTT," ungkapnya, Rabu (15/2/2023).

Menurut dia, setidaknya ada 11 orang GTT-PTT di sekolah tersebut yang biasanya intensif diambil dari dana BOS.

"Dana BOS-nya belum cair sehingga mau tidak mau ya kita talangi dulu dari pinjaman komite sekolah dan lain-lain," jelasnya.

Dampak dana BOS belum cair juga dirasakan lembaga pendidikan di SMPN 1 Gondang, Kabupaten Mojokerto.

Kepala SMPN 1 Gondang, Anari mengaku pihaknya masih menunggu pengumuman terkini jadwal pencairan tahap awal dana BOS tahun 2023. 

"Informasinya masih menunggu Update ARKAS masih ada pembaruan biasanya jadwal akhir Januari sudah cair," terangnya. 

Anari sekaligus Ketua MKKS SMPN Kabupaten Mojokerto ini mengungkapkan memang sejumlah sekolah mencari dana talangan untuk menyiasati sembari menunggu dana BOS cair. 

"Kita rata-rata semua mencari dana talangan dulu karena pencairan tahap awal dana BOS sering mundur," bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto, didampingi Kabid Pendidikan Dasar Mujiati menjelaskan memang terjadi keterlambatan pencairan tahap pertama dana BOS dari pusat.

Rencananya, jadwal pencairan BOS pada 31 Januari lalu namun hingga sekarang tertunda. 

Namun dari informasi terkini realisasi pencairan tahap awal dana BOS akan dilakukan pada Minggu ketiga Februari.

"Dari informasinya pencairan dana BOS minggu ketiga Februari ini karena memang ada penyesuaian sistem ARKAS," ucap Ardi. 

Ardi mengungkapkan adapun akumulasi pencairan dana BOS tahun ini untuk 385 sekolah SDN Negeri senilai Rp 51,54 miliar dan 41 sekolah SMP Negeri sekitar Rp 28 miliar.

Lalu, sebanyak 34 SD swasta sekitar Rp 46,85 miliar dan 76 SMP swasta senilai Rp 11,49 miliar.

"Untuk jumlah besar yang diterima masing-masing sekolah berbeda-beda lantaran menyesuaikan jumlah siswa tiap sekolah," pungkasnya.

Masih kata Ardi, pencairan BOS akan dilakukan dua tahap yakni tahap pertama dan tahap kedua masing-masing 50 persen.

Pencairan dana BOS tahap kedua rencananya dijadwalkan pada Juni-Juli tahun 2023.
  
"Jadi dana BOS ini digunakan untuk menunjang biaya operasional sekolah di antaranya biaya listrik, air dan gaji GTT-PTT yang disalurkan ke rekening ke sekolah," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved