Pemprov Jatim
Terus Menurun, Prevalensi Stunting Jatim 19,2 Persen Telah di Bawah Standar Maksimal WHO
Saat ini, prevalesi stunting Jatim telah menurun di angka 19,2 persen, dan lebih rendah dari standar WHO, yaitu 20 persen.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Angka prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur terus menurun. Saat ini, prevalesi stunting Jatim telah menurun di angka 19,2 persen, dan lebih rendah dari standar WHO, yaitu 20 persen.
Hal itu sebagaimana disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan pengarahan dalam Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (11/2/2023).
“Prevalensi stunting di Jawa Timur butuh percepatan untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024. Diketahui, berdasarkan data Suvei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, saat ini tingkat stunting Jatim berada di angka 19,2 persen. Angka ini sudah di bawah standar maksimal WHO yang 20 persen,” tegas Gubernur Khofifah.
Untuk mengejar target penurunan stunting, maka ia menekankan pentingnya peran bidan dalam upaya-upaya pencegahan stunting di 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Menurut Khofifah, bidan merupakan sosok yang berada di garda terdepat yang dapat memberikan pendampingan, pengetahuan dan dukungan kepada para ibu sejak kehamilan hingga bayi berusia lima tahun.
"Ada tugas besar yang harus kita tuntaskan. Ini tugas di antara kita semua. Harus terbangun sinergi yang sangat bagus antar berbagai pihak dan di dalamnya kita juga harus memperhatikan kultur yang prevalen di antara masyarakat daerah tersebut. Bidan berada di posisi yang tepat untuk mengemban peran ini," ujarnya.
Yang menjadi penting, menurut orang nomor satu di Jatim ini, para bidan dapat memberi penyuluhan terkait pola asuh yang benar bagi para ibu.
Apabila para ibu mengonsumsi nutrisi yang cukup dengan pola hidup sehat, serta anak diasuh dengan pola sesuai serta gizi tercukupi, maka risiko stunting dapat dihindari atau bahkan dihilangkan.
"Bidan ini peranannya sangat krusial dalam penurunan angka stunting pada anak. Sumber stunting adalah proses kehamilan. Bidan adalah garda terdepan, ujung tombak tenaga kesehatan. Merekalah yang selalu mendukung para ibu, baik semenjak awal kehamilan sampai sang anak mencapai usia lima tahun," kata Khofifah.
Apalagi, dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting, sasaran prioritas upaya percepatan pencegahan stunting menyasar kelompok prioritas yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0-23 bulan atau disebut rumah tangga 1.000 Hari Pasca Kelahiran (HPK).
Kelompok tersebut, secara rutin bertemu dengan para bidan untuk memantau kesehatan sang anak.
Karenanya, Gubernur perempuan pertama Jatim itu menekankan efektifnya intervensi para bidan dalam menurunkan angka stunting, hingga mencapai target Presiden Republik Indonesia.
"Di tiap kegiatan kami, Pemprov Jatim akan mengundang ibu hamil dan anak-anak untuk menerima penyuluhan. Kami juga selalu menekankan pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak. Angka 14 persen ini bukan sekedar target, tapi menentukan masa depan bangsa," ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo pun menegaskan pentingnya peran bidan dalam penurunan stunting. Karena peran bidan dalam mendampingi dan memberikan penyuluhan pada ibu hamil, tingkat stunting di Jawa Timur bisa turun di bawah 20 persen.
"Ada yang bilang bidan bukan segalanya, tapi tanpa BKKBN bidan bukan siapa-siapa. Jatim mengalami penurunan yang sangat signifikan, yaitu turun 4.2 persen menjadi 19,2 persen, angka ini di bawah 20 persen dari sebelumnya. WHO mengamanahkan bahwa maksimal angka stunting adalah 20 persen. Sebagai provinsi yang angka stuntingnya besar, tapi bisa turun di bawah 20 persen, saya rasa ini perkembangan besar," pujinya.
| HUT ke 86 RSUD Dr Soetomo, Pj Gubernur Adhy Karyono Sebut Taraf Kesehatan dan IPM Jatim Meningkat |
|
|---|
| Pj Gubernur Adhy Karyono Resmi Tetapkan UMP Jatim 2025, Naik 6,5 Persen Menjadi Rp 2.305.985 |
|
|---|
| Pj Gubernur Jatim Optimistis Kongres PII Hasilkan Langkah Strategis Industri Berkelanjutan |
|
|---|
| Di Upacara HUT ke-53 KORPRI, Pj Gubernur Jatim: KORPRI Motor Penggerak Pelayanan Publik Berkualitas |
|
|---|
| Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Terima Penghargaan Most Inspiring Leader Keterbukaan Informasi Publik |
|
|---|


Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.