Pemprov Jatim
Jatim Beri Kontribusi Besar untuk Migas Nasional Melalui Peresmian Proyek JTB dan Lapangan Gas
Khofifah menjelaskan, berdasarkan data SKK Migas Jabanusa, produksi gas bumi di Jatim diprediksi dalam 2 atau 5 tahun ke depan akan mengalami lonjakan
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Sebab, gas bumi merupakan energi fosil paling bersih dan paling banyak digunakan setelah minyak bumi dan batu bara.
Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan gas bumi domestik dengan menstimulasi industri dalam negeri, seperti pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru, dan Lapangan Gas MDA dan MBH.
"Ke depan, keduanya akan memasok kebutuhan gas cukup besar di Pulau Jawa. Pemenuhan ini diharapkan akan memacu geliat dunia usaha, yang berujung pada kemajuan perekonomian masyarakat, di tingkat regional dan nasional. Efek berganda dari kedua lapangan gas ini akan didorong oleh suplai gas kepada PT. PLN dan berbagai industri di sekitar Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur," tutur Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres meminta, agar cadangan-cadangan gas yang sudah ditemukan dapat dipercepat proses pengembangannya, sehingga gas dapat tetap menjadi komoditas unggulan Indonesia.
“Segera selesaikan desain kebijakan gas nasional yang mencakup rancangan besar terkait gas berikut kebutuhan industri secara konkret,” pungkasnya.
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif juga melaporkan progres kedua proyek lapangan gas ini.
Total investasi lapangan gas JTB mencapai Rp 22,5 triliun, serta penerimaan negara yang didapatkan mencapai Rp 23,1 triliun (selama proyek berjalan). Sedangkan TKDN pada proyek ini mencapai 40 persen.
“Proyek Lapangan Gas JTB menyerap tenaga kerja berasal dari lokal Bojonegoro sebesar ±65 persen, puncaknya mencapai 4.941 tenaga kerja lokal (dari total 7.523 tenaga kerja) pada April 2021,” tambahnya.
Sebagai informasi, proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi di bawah Pertamina yang ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melalui Perpres Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Proyek JTB diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia, dengan produksi penjualan gasnya yang mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Dari jumlah tersebut, 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PT PLN, Industri Jatim-Jateng dan Petrokimia Gresik.
Lapangan MDA-MBH menghasilkan gas sebesar 120 MMSCFD. Per Oktober 2022 lalu, MDA-MBH telah mengalirkan gas sebesar 22.01 MMSCF ke Fasilitas FPU “Trunojoyo 01” yang kemudian dialirkan ke East Java Gas Pipeline (EJGP).
Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Khofifah
proyek JTB
KH Maruf Amin
Arifin Tasrif
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
HUT ke 86 RSUD Dr Soetomo, Pj Gubernur Adhy Karyono Sebut Taraf Kesehatan dan IPM Jatim Meningkat |
![]() |
---|
Pj Gubernur Adhy Karyono Resmi Tetapkan UMP Jatim 2025, Naik 6,5 Persen Menjadi Rp 2.305.985 |
![]() |
---|
Pj Gubernur Jatim Optimistis Kongres PII Hasilkan Langkah Strategis Industri Berkelanjutan |
![]() |
---|
Di Upacara HUT ke-53 KORPRI, Pj Gubernur Jatim: KORPRI Motor Penggerak Pelayanan Publik Berkualitas |
![]() |
---|
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Terima Penghargaan Most Inspiring Leader Keterbukaan Informasi Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.