Indahnya Keberagaman di Even Ludruk Show 2023 SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo

Mangan uyah sing beryodium, ngombe susu dicampur banyu
Senajan urip susah tetep tersenyum, nek sirahmu ngelu ayo podo ngguyu
Tuku pecel dibungkus kertas, ojok lali dicampuri godong turi
Nek kepingin sekolah sing berkualitas, wis ndang mlebuo nang SMP Al Falah Deltasari

SURYA.co.id - Kidungan pembuka itu didendangkan Athif dan Lingga dari kelas 8.1 SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo dalam Ludruk Show.

Pentas seni itu digelar saat pameran pendidikan sekolah-sekolah Islam di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (14/1/2023).

Ludruk Show berjudul The Milangkori Nuswantara itu mengangkat tema keberagaman budaya Nusantara.

Mei Sumarmi, sutradara sekaligus guru pembina seni, mengatakan milangkori merupakan ungkapan Jawa yang secara harfiah artinya menghitung atau mengetuk pintu dari desa ke desa.

Milangkori Nuswantara bermakna perjalanan mencari pengalaman hidup ke berbagai wilayah Nusantara dengan tujuan mengenal kehidupan serta memahami watak penduduknya.

"Pentas seni kami kemas dengan mengambil berbagai budaya lokal yang ada di Indonesia. Tetapi kami bungkus dalam cerita khas ludruk humor Suroboyoan," tutur Mei Sumarmi.

Lebih lanjut Mei Sumarmi mengatakan, ludruk merupakan seni pertunjukan teater tradisional Jawa Timur.

Ludruk lahir, berkembang, dan bersumber dari apa yang terjadi di tengah-tengah kehidupan rakyat.

"Ludruk memang seakan tidak bisa dipisahkan dari keseharian warga Surabaya dan sekitarnya," kata Mei Sumarmi.

Seusai kidungan khas ludruk, panggung berputar ke berbagai wilayah Nusantara.

Aceh dengan tarian khas Saman rancak ditampilkan delapan siswa dan mendapat sambutan luar biasa meriah.

Sebelumnya dilantunkan lagu salawat Nabi Al Batul.

Selanjutnya panggung seperti berputar ke wilayah Nusantara lain. Tarian dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Papua dibawakan silih berganti secara serempak oleh enam siswa.

Tidak cukup hanya menari, mereka berdialog khas suroboyoan penuh humor.