Berita Kota Madiun

Selain Beras dan Cabai Rawit, Rokok Juga Penyumbang Utama Inflasi di Kota Madiun Awal 2023

adalah minyak goreng yang memberikan inflasi sebesar 0,04 persen. Sementara telur, bensin, daging ayam ras penyumbang deflasi

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
ilustrasi tribunnews
ILUSTRASI ROKOK 

SURYA.CO.ID, KOTA MADIUN - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat inflasi telah mencapai 0,35 persen pada Januari 2023. Dan inflasi itu terutama disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan persentase yang berbeda.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun Dwi Yuhenny menerangkan, beras merupakan komoditas penyumbang inflasi tertinggi sebesar 0,16 persen. Kemudian disusul cabai rawit sebanyak 0,13 persen dan rokok menyumbang 0,06 persen.

"Beras masih terus menjadi komoditas penyumbang inflasi sejak Agustus 2022 lalu. Sempat menurun di November, tetapi kali ini kembali penyumbang tertinggi inflasi," kata Dwi, Minggu (5/2/2023).

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kondisi tersebut. Seperti ketersediaan pasokan yang mungkin terganggu hingga membuat hasil panen kurang maksimal, lantaran terkena hama dan lain sebagainya.

"Komoditas rokok menjadi penyumbang inflasi karena adanya kebijakan kenaikan cukai dari Kementerian Keuangan. Cukai rokok nyaris selalu naik di awal tahun. Serta aktif menyumbang inflasi setiap bulan," bebernya.

Kemudian komoditas berikutnya, adalah minyak goreng yang memberikan inflasi sebesar 0,04 persen. Sementara telur, bensin, daging ayam ras menjadi penyumbang deflasi terbesar. "Salah satunya karena ada kebijakan penurunan harga Pertamax pada Januari. Meski begitu, inflasi Januari ini merupakan yang terkecil dibanding periode yang sama dua tahun terakhir," paparnya.

"Inflasi pada Januari pada 2022 tercatat sebesar 0,44 persen. Sedang di bulan yang sama tahun 2021, tercatat inflasi sebesar 0,60. Meski begitu, inflasi di Kota Madiun masih tetap terkendali," sambungnya.

Karena ia BPS berpesan agar masyarakat tetap waspada, karena sejumlah komoditas kebutuhan pokok menjadi pemicu inflasi beberapa bulan terakhir. "Tetapi secara umum, ini masih terkendali,’’ tandasnya. *****

Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved