Berita Lamongan
Ada Tambahan 35.000 Dosis Vaksin, Disnakeswan Lamongan Tuntaskan Vaksinasi Ribuan Sapi
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan akhirnya mendapat tambahan vaksin sebanyak 35 ribu dosis
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan akhirnya mendapat tambahan vaksin sebanyak 35 ribu dosis untuk memenuhi kebutuhan vaksin.
"Berarti kita ada stok vaksin sebanyak 41 ribu dosis setelah ada tambahan 35 ribu dosis yang kita terima pada Selasa (31/1/2023) kemarin, " kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, M. Wahyudi saat dikonfirmasi Surya.co.id, Rabu (1/2/2023).
Meski sudah ada tambahan sebanyak vaksin sebanyak 35 ribu dosis, tidak berarti langsung didistribusikan ke 3 desa yakni, Desa Sukobendu, Sumberwudi dan Tunggunjagir.
Khusus tiga desa tersebut belum ada kegiatan vaksin itu karena masih ada laporan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan harus disembuhkan dulu.
Menunggu masa inkubasi selama 14 hari dan dua bulan kemudian, sapi-sapi itu baru bisa divaksin.
Sementara sasaran masih bisa didistribusikan di kecamatan lain yang belum keseluruhan sapinya belum divaksin.
"Pokoknya tidak ada kegiatan vaksinasi yang berhenti. Setiap hari petugas masih menangani vaksin," kata Wahyudi didampingi Sekretaris Disnaker, Rahendra.
Beda dengan 3 kecamatan yakni Kecamatan Glagah, Deket dan Kalitengah yang belum mendapat sasaran vaksinasi.
Kalau sapi di 3 kecamatan ini belum mendapat vaksin itu lantaran populasinya masih rendah.
Ditanya berapa jumlah sapi yang terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lamongan, masih ada 121 ekor sapi yang terjangkit PMK.
Untuk sementara, sapi yang sakit itu menunggu sampai masa inkubasi dan dua bulan setelahnya baru akan divaksin.
Ditambahkan, perhatian Disnakeswan untuk vaksinasi tidak hanya fokus pada hewan ternak sapi, tapi perhatian sasarannya akan berkembang ke ternak domba dan kambing.
"Ya, domba dan kambing, meski gejala klinis nya belum kelihatan, " ungkapnya.
Gerakan vaksinasi untuk sapi ini masih sama melibatkan 12 tim vaksinator, masing-masing tim terdiri dari 4 orang.
Ada petugas pencatat, petugas pelapor, dan petugas yang melakukan penandaan ternak.
Dan tidak ketinggalan dibantu oleh Babinsa dan Babinkamtibmas.
"Dari jumlah populasi sapi yang ada, kita targetkan 95 persen divaksin," katanya.
Kekebalan kelompok atau herd immunity yang terbentuk post vaksinasi, sangat efektif untuk melawan sebaran virus di lapangan.
Dibuktikan, beberapa kasus yang terjadi di lapangan, satu kandang berisi beberapa ekor sapi yang pernah divaksin kemudian memasukkan sapi baru yang belum divaksin , ternyata sapi baru yang terserang PMK, sedangkan yang sapi lama tidak menunjukkan gejala klinis PMK.
"Syarat utama untuk terbentuk nya Herd immunity adalah capaian vaksinasi kita antara 80-90 persen dari populasi sapi yang ada, " katanya.
Soal jumlah vaksinator yang diterjunkan ke kecamatan atau desa, sudah ideal katena melibatkan seluruh stakeholder yang ada, dokter hewan di Puskeswan, drh praktek mandiri, dan paramedis yang di lapangan.
Tidak hanya itu, Disnakeswan juga masih melibatkan mahasiswa ko-asisten (koas) dari FKH Unair.
Dari 27 kecamatan di Lamongan, populasi sapi terbanyak ada di Kecamatan Sambeng kemudian Mantup dan nomor tiga ada di Kecamatan Modo.
Wahyudi mengimbau pada peternak yang hendak membeli sapi, tetap harus memperhatikan kesehatan sapi. Gampang saja melihatnya, tanda di telinga, surat pernah vaksin dan sementara menghindari membeli sapi di wilayah pandemi PMK.
Ibu-ibu di Kabupaten Lamongan Diajak Siapkan Generasi Masa Depan Bermoral dan Berkarakter |
![]() |
---|
Bantu Bibit Untuk Penanaman Pekarangan Pangan Bergizi, Polres Lamongan Wujudkan Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Pemakaman Polisi yang Tewas saat Cek BBM Ilegal di Kalimantan Timur Khidmat, Anak Korban Histeris |
![]() |
---|
Mendapat Bantuan Pupuk Non Subsidi dari Pemkab Lamongan, Petani Tambak Sumringah |
![]() |
---|
Lamongan Siaga Merah, Air Sungai Bengawan Solo Meluber Genangi Pemukiman Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.