Berita Pamekasan
Ratusan PKL Akhirnya Tertampung di Dua Sentra, Warning Bupati Pamekasan : Ada Yang Ganggu, Laporkan!
Toha juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja (Diskop UKM-Naker), Muttaqin
Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Setelah tertunda sekian lama, dua sentra pedagang kaki lima (PKL) masing-masing Food Colony dan Sae Rassah, akhirnya dibuka dan diresmikan. Peresmian dua sentra PKL tersebut seperti pecah telor karena telah melalui tahap sosialisasi panjang dan melelahkan agar ratusan PKL bersedia dipindahkan dari lokasi sebelumnya di jalanan.
Dua sentra PKL itu masing-masing Food Colony di Jalan Kesehatan dan Sae Rassah di Jalan Dirgahayu, dan dibuka langsung oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Minggu (22/1/2023).
Food Colony merupakan penghuni dari 182 PKL yang selama ini menempati area Arek Lancor. Sementara sebanyak 64 PKL di Sae Rassah, merupakan pindahan dari PKL yang selama ini menggelar dagangannya di pinggir jalan, juga di Jalan Dirgahayu Pamekasan.
Bupati Baddrut mengatakan, saat akan membangun sentra PKL di lahan eks RSUD ini, pemda disarankan agar mempertimbangkan lagi. Karena lokasinya di jantung kota, lebih bergengsi jika dibangun hotel, mal atau tempat yang bergengsi lainnya ketimbang membangun sentra PKL.
“Saya berpikir, memangnya kalau PKL tidak boleh bergengsi, tidak boleh menempati pusat kota. Saya kira wajar, PKL ditempatkan di sini, untuk menghormati PKL. Karena ada satu hal yang sering dilupakan kita semua. Jika ingin bahagia, maka bahagiakanlah orang lain. Jika urusan kita ingin dipermudah, maka permudahkanlah urusan orang lain. Begitu juga, jika kita ingin mulia, maka muliakanlah orang lain,” kata Baddrut.
Menurut bupati, tekadnya merelokasi PKL ke lokasi yang dibuat bagus dan bukan tepi jalan lagi, semata-mata untuk memuliakan warga Pamekasan yang selama ini berjualan di pinggir jalan. Agar nantinya aman, tenang, tertib dan bersih.
Baddrut menegaskan, kalau dalam perjalanannya nanti, ada oknum yang mengganggu keberadaan PKL maka jangan segan dilaporkan ke dinas, termasuk kepada dirinya dan aparat kepolisian. Sebab di lokasi ini akan dibangun posko dan ditempatkan petugas Satpol PP dan petugas dinas perhubungan (Dishub).
Bupati mengingatkan, agar kios PKL tidak boleh dipindahtangankan apalagi diperjual belikan. Jika terbukti akan ditindak tegas. “Silakan bapak dan ibu (PKL) berunding. Bila ada PKL yang menghendaki untuk mendatangkan orang yang piawai main gitar dan bernyanyi di sini, juga boleh. Atau pas malam Jumat sahlawatan dan banjari, juga boleh,” ujar bupati.
Sementara saat tiba di sentra PKL Saer Rassah, bupati meresmikan dengan menggunting pita lalu berfoto dengan ibu-ibu dari kalangan PKL.
Ketua paguyuban PKL Arek Lancor, Mohammad Toha mengucapkan terima kasih kepda bupati, karena sudah memfasilitasi PKL dengan tempat yang nyaman, bersih, aman dan layak. Karena sebelumnya berjualan di pinggir jalan dan sering diuber-uber Satpol PP.
Toha juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja (Diskop UKM-Naker), Muttaqin. “Pak Muttaqin, kami sadar selama ini ucapan kami dan teman-teman agak keras. Namun bapak sabar dan telaten menghadapi kami,” ujar Toha.
Selanjutnya Toha juga meminta kepada PKL yang namanya sudah tercatat sebagai calon penghuni Food Colony segera masuk dan menempati. Sebab sudah tidak ada alasan lagi untuk menolak, karena sudah difasilitasi dan diberi sarana.
Ketua Lembaga Pusat Penelitian dan Pengembangan Madura (LP3M), Suroso meminta Diskop UKM-Naker, bekerja keras agar semua kios di Food Colony terisi. Sebab dari 182 PKL Arek Lancor yang saat ini menempati Food Colony, hanya 60 PKL yang belum masuk. Sedangkan yang disiapkan sebanyak 240 kios.
“Jika masih terdapat PKL yang tidak mau direlokasi, ini masalah. Apalagi di sepanjang Jalan Trunojoyo dan Jalan Jokotole, juga terdapat ratusan PKL yang berjejer siang malam dan mengganggu arus lalulintas,” kata Suroso.
Suroso menyarankan agar PKL mendapat pembinaan intensif dari berbagai aspek. Seperti keorganisasian, keuangan, aspek pengembangan usaha.
Dan bila dibentuk koperasi, maka perlu dua kios. Satu di Food Colony dan satu kios di Sae Rassa dengan melibatkan perbankan, kemudian dilakukan supervisi serta evaluasi tehadap pedagang di Sae Rassah dan Food Colony. *****
Satukan Ribuan Kolektor Akik se-Indonesia, Arlan Pamekasan GC Buktikan Kekayaan Alam Nusantara |
![]() |
---|
Beralasan Ada Pemilu 2024, Ada Kelompok Massa di Pamekasan Mendesak Pilkades 2023 Ditunda |
![]() |
---|
Jadi Caleg Berhadiah Rp 500 Juta, Cara PAN Pamekasan Memotivasi Masyarakat Meraup Suara Maksimal |
![]() |
---|
BPJS Pamekasan Datangi Perusahaan Rokok Terbesar di Madura, Pastikan Semua Karyawan Diikutkan JKN |
![]() |
---|
Belum Terima Salinan APBD 2023, DPRD Pamekasan Curiga Nakal Muncul Lagi Anggaran Siluman |
![]() |
---|