Kartu Prakerja

Bolehkah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 48 Padahal Sudah Lolos Tahun Sebelumnya? Ini Kata Pelaksana

Bolehkah daftar Kartu Prakerja gelombang 48 padahal sudah dapat tahun sebelumnya? Ini kata pelaksana

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
INSTAGRAM
ILUSTRASI Kartu Prakerja Gelombang 48 

SURYA.CO.ID - Jelang Kartu Prakerja gelombang 48 dibuka, masyarakat mulai menanyakan apakah penerima Kartu Prakerja tahun 2020-2022 boleh kembali mendaftar tahun ini.

Pertanyaan tersebut banyak diajukan masyarakat melalui kolom komentar di akun @indonesianbaik.id, pada unggahan soal info terbaru Kartu Prakerja gelombang 48 yang segera dibuka.

Menjawab info yang beredar, Kepala Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja William Sudhana, pun memberikan tanggapan.

Ia menjelaskan, penerima Kartu Prakerja tidak boleh ikut lagi dalam pendaftaran Kartu Prakerja gelombang berikutnya.

"Sesuai dengan Peraturan Menteri Perekonomian (Permenko), penerima Kartu Prakerja hanya mendapat kesempatan sekali seumur hidup," ujar William kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Diketahui, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat membocorkan jadwal Kartu Prakerja gelombang 48 dibuka.

Airlangga menjelaskan, Kartu Prakerja gelombang 48 bakal dibuka dalam waktu dekat.

Pembukaan Kartu Prakerja tahap pertama akan dilakukan dibeberapa daerah. Satu di antaranya di Jawa Timur.

"Ini pembukaan gelombang pertamanya dilakukan pada triwulan pertama tahun 2023. Untuk tahap pertama di beberapa daerah adalah DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Sumut, Sulsel, Bali, NTT, dan Papua," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut kata Airlangga, pada tahun ini, program Kartu Prakerja mengusung skema normal bukan lagi skema bansos.

Hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 113 Tahun 2022 yang mengubah Perpres No.36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja.

Pelaksanaan program Kartu Prakerja ini akan dimulai pada triwulan I/2023.

Adapun total anggaran yang dikucurkan untuk tahap awal program sebesar Rp 2,67 triliun dengan kuota peserta sebanyak 595.000 orang.

Namun, pihaknya ingin mengusulkan kembali anggaran tambahan dengan menyasar 450.000 orang, sehingga kuota peserta yang bisa mengikuti program Kartu Prakerja sebanyak 1 juta.

"Total anggaran di tahap awal Rp 2,67 triliun, jadi skemanya berubah drastis. Anggarannya turun dari Rp 18 triliun menjadi Rp 2,67 triliun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved