Kartu Prakerja

6 FAKTA Baru Kartu Prakerja Gelombang 48: Durasi dan Skema Pelatihan, Serta Bidang Pelatihan Offline

Ada 6 fakta terbaru mengenai Kartu Prakerja gelombang 48. Mulai durasi pelatihan, skema pelatihan, daftar pelatihan yang dilaksanakan secara offline

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
INSTAGRAM/EDITED: CANVA
ILUSTRASI Kartu Prakerja Gelombang 48 yang segera dibuka 

SURYA.CO.ID - Ada beberapa fakta menarik yang perlu diketahui masyarakat jelang pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 48 dibuka.

Mulai dari durasi pelatihan, skema pelatihan, daftar pelatihan yang akan dilaksanakan secara offline, serta jadwal, dan kuota tersedia.

Dalam Rapat Komite Cipta Kerja pada 5 Januari 2023, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, menyebut ada perbedaan dari Kartu Prakerja tahun ini dengan tahun sebelumnya. 

Perbedaan itu disesuaikan dengan kondisi pandemi yang melandai dan kebutuhan masyarakat saat ini. 

Apa saja perbedaannya? Berikut fakta selengkapnya.

1. Durasi pelatihan lebih panjang

Airlangga Hartarto menyebut, pelatihan yang diikuti peserta juga akan berdurasi lebih panjang yakni minimal 15 jam dibandingkan sebelumnya yang minimal 6 jam. 

"Hal baru yang baru yaitu, saat skema semi bansos (tahun lalu) pelatihan online minimal 6 jam, sekarang ditingkatkan menjadi 15 jam," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/1/2023). 

2. Pelatihan dilakukan secara hybrid

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, untuk pelatihan yang dilakukan secara campuran offline dan online atau hybrid akan secara bertahap diterapkan di berbagai wilayah. 

Pada tahap awal akan diterapkan di 10 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. 

3. Bidang pelatihan yang dilakukan offline 

Adapun untuk pelatihan yang dilakukan secara langsung atau luring (offline) akan diutamakan bidang-bidang tertentu, antara lain keterampilan yang masuk dalam kriteria Indonesia critical occupation list menurut studi World Economic Forum (WEF). 

"Kemudian juga terkait dengan future of job, juga dengan research online," imbuhnya. 

Bidang pelatihan yang akan diikuti secara offline itu di antaranya yakni pendidikan terkait dengan bisnis, seperti digital marketing, data specialist, manajer logistik, surveyor, dan desain grafis. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved