Usia Emas PDIP: Konsisten Bergerak di Tengah Rakyat

Anak-anak muda pun semakin banyak yang tertarik dan bergabung. Jaringan diperluas dan dikuatkan. PDI Perjuangan menjadi ikon dan pilihan anak muda, seperti di masa-masa silam. Sereza Buana, tokoh anak muda di Surabaya, menyebut politik adalah cara menuju kebaikan.

Mengentaskan masalah rakyat, membebaskan kesulitan dan penderitaan warga masyarakat. “Keluarga saya tidak ada yang ikut politik, tetapi pasti pilih banteng di bilik suara,” kata Sereza.

Widodo, aktivis karang taruna, meminta partai banteng terus mengkader anak-anak muda. Dialog, rekruitmen, dan karya-karya nyata yang melibatkan anak-anak muda harus terus digalakkan. “Untuk pewarisan pada kaum muda,” kata Widodo. Seperti kata Bung Karno, pendiri PNI dan Bapak Bangsa, anak-anak muda memiliki energi luar biasa. “Berikan 10 anak muda, niscaya aku guncang dunia,” kata Bung Karno, sang Proklamator dan Presiden RI pertama.

Penulis mengutip perintah harian Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri, yang terbit beberapa hari lalu. HUT PDI Perjuangan ke-50 merupakan momentum sangat penting untuk menggelorakan semangat juang partai dengan melihat perjalanan kepartaian. Dari pembentukan PNI pada 4 Juli 1927, pembentukan PDI 10 Januari 1973, hingga menjadi PDI Perjuangan. Guna menjawab menjawab PDI Perjuangan bagi masa depan Indonesia Raya.

“Wujudkan semangat dan roh perjuangan partai (red, PDI Perjuangan) agar menjadi satu kekuatan yang solid bergerak ke bawah membangun semangat juang rakyat, sebab rakyatlah pemegang kedaulatan politik tertinggi kekuasaan pemerintahan negara,” salah satu dari tujuh perintah harian Ibu Megawati.

Dirgahayu PDI Perjuangan ke-50! Terus bergerak di tengah-tengah rakyat. Merdeka…!!!