Berita Blitar
Dipindah Pemkot, Sejumlah PKL Alun-alun Kota Blitar Mengaku Kecewa Tidak Dapat Kios Semi Permanen
Sejumlah PKL di Alun-alun Kota Blitar mengaku kecewa karena tidak mendapat kios semi permanen berbahan baja ringan di tempat jualan baru
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Cak Sur
"Sudah kami koordinasikan dengan Disperindag dan akan diusulkan pengadaannya pada 2023 ini. Nanti kami kawal," kata Yosi yang juga anggota DPRD Kota Blitar itu.
Yosi juga mendapat satu kios semi permanen di Alun-alun Kota Blitar. Ia jualan bakso di Jl Masjid atau di utara alun-alun.
"Saya ketua paguyuban PKL alun-alun. Saya jualan bakso di Jl Masjid utara alun-alun. Ada pegawai yang menunggu tempat jualan saya. Kemarin, ketika pandemi memang sempat tutup," ujarnya.
Soal pedagang yang belum dapat kios, kata Yosi, saat Disperindag melakukan pendataan, para pedagang itu tidak ada.
Menurutnya, para pedagang itu absen berjualan empat kali ketika ada pendataan dari Disperindag.
"Mungkin mereka sedang repot, tidak jualan. Empat kali diabsen oleh Diseprindag tidak ada. Akhirnya, oleh Disperindag dikasih predikat tidak aktif. Karena tidak aktif untuk rombong diberikan belakangan. Bukan berarti Disperindag pilih kasih," katanya.
Sebelumnya, Pemkot Blitar menata pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun Kota Blitar.
Pedagang di sisi utara alun-alun atau di Jl Semeru dipindah ke sisi timur alun-alun atau di Jl Merapi, Kamis (5/1/2023).
Pemkot Blitar membuatkan lapak jualan semi permanen berbahan baja ringan dan tenda di sisi timur alun-alun.
Sedang, sisi utara Alun-alun Kota Blitar steril dari aktivitas pedagang dan digunakan sebagai lahan parkir.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.