Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

BIODATA Prof Muhammad Mustofa yang Sebut Pembunuhan Brigadir J Terencana: Alumnus Australia dan UI

Inilah profil dan biodata Prof Muhammad Mustofa, ahli kriminologi yang menyebut penembakan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat adala

Editor: Musahadah
kolase kompas TV
Prof Muhammad Mustofa, kriminolog UI yang menyebut tewasnya Brigadir J karena pembunuhan berencana. 

SURYA.CO.ID - Inilah profil dan biodata Prof Muhammad Mustofa, ahli kriminologi yang menyebut penembakan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat adalah pembunuhan berencana.

Prof Muhammad Mustofa juga menyebut bahwa dugaan pelecehan seksual yang ditudingkan Putri Candrawathi tidak bisa dijadikan motif pembunuhan Brigadir J

Pernyataan Prof Muhammad Mustofa itu diungkapkan saat dia menjadi saksi ahli dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022). 

Dikatakan Prof Mustofa, dalam pembunuhan berencana biasanya dari awal sudah diperhitungkan apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan jejak. 

"Apabila dari pembunuhan itu ada pengkondisian, misalnya menghapus CCTV, menghilangkan barang bukti, mengubah BAP, apakah itu pembunuhan berencana?," tanya jaksa. 

Baca juga: TERKUAK Isi Chat Ferdy Sambo ke Bharada E seusai Pembunuhan Brigadir J, Ada Grup WhatsApp Dadakan

Mustofa memastikan itu adalah bagian perencanaan, termasuk cara mempengaruhi proses agar tidak diidentifikasi sebagai peristiwa pembunuhan. "Para pelaku kejahatan cari posisi yang lebih unggiul baik terhadap korban maupun proses," katanya. 

Jaksa juga mempertanyakan tentang tudingan pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh korban Brigadir J yang notabene ajudan pelaku Ferdy Sambo

Mustofa menjelaskan penelitian tentang perkosaan pada umumnya pelaku menganggap korbannya mudah diajak melakukan hubungan seksual dan dia akan menerimanya, selain juga pengaruh alkohol.

"Pelaku pemerkosaan mencari korban seperti mencari pacar, sesuai tipe ideal. Amat sangat pribadi," katanya. 

Apakah mungkin pelaku yang seorang ajudan memperkosa istri jenderal di rumah sang wanita? 

Menurut Mustofa, kalau secara fisik pelaku tidak memperhitungkan, tapi kemungkinan resiko akan dipertimbangkan.

Jaksa juga mempertanyakan tentang sikap Ferdy Sambo yang masih sempat melakukan kegiatan lain seperti bermain badminton ketika mendapat laporan istrinya diperkosa. 

Mustofa menjelaskan, dalam pembunuhan tidak berencana biasanya pembunuhan merupakan reaksi seketika. Seperti ketika menyaksikan istri diperkosa, langsung melakukan penembakan dan tidak ada jeda waktu untuk berpikir.

"Berarti itu sudah pasti berencana?," tanya jaksa. 

"Pasti berencana," tega Mustofa.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved