Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

HASIL Tes Poligraf Istri Ferdy Sambo Buktikan Terbiasa Bohong, Pakar: Keterangan Tak Ada yang Benar

Hasil tes poligraf atau uji kebohongan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dinilai mengerikan. Berikut penjelasan pakar hukum pidana.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

Lalu, bagaimana jika kondisi terperiksa ketakutan yang membuatnya grogi? 

"Kalau untuk grogi, biasanya di setiap spot akan muncul grafik grogi ini," katanya. 

Aji juga menerangkan, selain terindikasi berbohong, terindikasi jujur, tes poligraf ini juga menyebut no opinion atau tidak dapat disimpulkan. 

"Bisa gak poligraf dimanipulasi? yang terperiksa memanipulasi?," tanya hakim. 

Aji memastikan pengalamannya selama ini belum ada yang pernah memanipulasi.

Sementara dari jurnal ilmiah yang dia pelajari, data sejak tahun 1960 an hingga kini, hanya ada 4 hingga 5 orang yang mampu lolos tes poligraf.

"Dari jutaan pemeriksaan, karena di Amerika sudah intens melakukan tes poligraf," tukasnya.

Pengacara Putri Candrawathi Keceplosan

Pengacara Putri Candrawathi menyebut Ferdy Sambo keluar mobil pegang senjata sebelum terjadi penembakan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta pada 8 Juli 2022.
Pengacara Putri Candrawathi menyebut Ferdy Sambo keluar mobil pegang senjata sebelum terjadi penembakan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta pada 8 Juli 2022. (kolase kompas TV)

Pengacara Putri Candrawathi, Sarmauli Simangunsong, keceplosan menyebut Ferdy Sambo turun dari mobil di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta, memegang senjata. 

Meski tanpa menyebut jenis senjata yang dibawa Ferdy Sambo, namun dari pernyataannya merujuk pada senjata pistol HS atau Glock. 

Hal ini berbeda dengan keterangan Ferdy Sambo di persidangan sebelumnya. 

Pengacara Putri Candrawathi itu keceplosan saat bertanya ke Bharada E atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu mengenai senjata Ferdy Sambo yang digunakan untuk menembak dinding rumahnya seusai pembunuhan Brigadir J

"Saudara mengatakan baru di sidang hari ini, bahwa penembakan di dinding menggunakan 2 pistol yang berbeda, ini berbeda dengan BAP saudara sebelumnya," kata Sarmauli. 

Bharada E lalu bertanya BAP yang mana yang disebut Sarmauli. 

"BAP tanggal 15 Agustus dan 7 September. Di 2 BAP tersebut, saudara menyebut bapak FS menembak dinding dengan HS.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved