Berita Sidoarjo
Gus Muhdlor Apresiasi Naiknya Pemasukan BPHTB, Sebut Sidoarjo Makin Menguntungkan untuk Berinvestasi
Saya yakin ini akan lebih masif lagi, karena Kabupaten Sidoarjo dianggap sebagai tempat yang profitable untuk berinvestasi
Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Semakin tingginya jual beli tanah dan lahan di Sidoarjo memberi dampak positif pada perolehan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), sekaligus membuktikan kian besarnya potensi investasi di Kota Delta.
Perolehan BPHTB di Sidoarjo tercatat mengalami peningkatan sejak tahun 2020. Pada 2020 lalu perolehan BPHTB Sidoarjo mencapai angka Rp 282 miliar, lali naik pada 2021 menjadi Rp 350 miliar, dan hingga Desember 2022 ini sudah tembus Rp 406 miliar.
Trend kenaikan perolehan BPHTB itu menjadi bukti bahwa proses jual-beli lahan di Sidoarjo terus meningkat. Sekadar jual-beli lahan untuk kebutuhan pribadi maupun jual-beli lahan untuk kepentingan investasi. Seperti pembangunan proyek-proyek perumahan, pergudangan, kawasan perindustrian, dan proyek properti lainnya.
“Kami tidak bisa memastikan apakah itu untuk lahan industri baru, pergeseran, atau perluasan lahan industri yang sudah ada. Tetapi yang jelas, tingginya BPHTB merupakan salah satu bukti bahwa investasi sedang melambung tinggi,” kata Ari Suryono, Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, Kamis (15/12/2022).
Selain BPHTB, perolehan pajak daerah lain juga terbilang signifikan. Ari sangat yakin, tahun ini capaian BPPD Sidoarjo bisa di atas target pemerintah yang mematok Rp 1,068 triliun selama 2022.
“Capaian BPHTB sudah di atas 100 persen. Disusul berikutnya ada pembayaran PBB yang juga sudah hampir 100 persen dari target. Serta pendapatan di sektor pariwisata juga mendekati target. termasuk pajak hotel, restoran, dan sebagainya,” urainya.
Trend kenaikan pendapatan daerah itu juga mendapat diapresiasi dari Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor. Di sela acara sosialisasi BPHTB bagi Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang diadakan di kantor sekretariat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Sidoarjo, Gus Muhdlor memaparkan hal itu.
Gus Muhdlor berharap, kinerja positif BPPD Sidoarjo itu bisa semakin meningkat di tahun-tahun berikutnya. Tentu, pihaknya juga berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk para PPAT di Sidoarjo.
"Ketika Sidoarjo fokus membangun infrastruktur dua tahun ini, ternyata diikuti trend positif perolehan BPHTB. Jual-beli dan pajak BPHTB itu bukan yang beli putus, tetapi pajak BPHTB ini ternyata pembelian berulang. Kalau pembelian berulang berarti barang yang diperjua belikan ini sebagai barang investasi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Muhdlor juga mengungkapkan rencana pengubahan dasar BPHTB dari NJOP menjadi Zona Nilai Tambah (ZNT). "Kami sudah anggarkan ada Rp 3,5 miliar untuk ZNT. Jadi nanti basic BPHTB bukan berdasar NJOP tetapi ZNT. Saya yakin ini akan lebih masif lagi, karena Kabupaten Sidoarjo dianggap sebagai tempat yang profitable untuk berinvestasi, bukan hanya beli rumah lalu selesai," urainya. ****