Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

REAKSI Tak Terduga Hakim Tahu Perlakuan Bripka Ricky Rizal ke Anak Ferdy Sambo: Luar Biasa Memang!

Inilah reaksi tak terduga ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso saat mendengar kesaksian Bripka RIcky Rizal soal perlakuan ke anak Ferdy Sambo. 

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/istimewa
Hakim Wahyu Iman Santoso bereaksi tak terduga saat tahu perlakuan Bripka Ricky Rizal ke anak Ferdy Sambo. 

Saat itu Romer yang mengikuti di belakang Ferdy Sambo melihat senjata pistol HS yang dibawa Ferdy Sambo terjatuh. 

Romer sempat berlari untuk mengambil senjata itu, namun dilarang Ferdy Sambo

Akhirnya Ferdy Sambo yang mengambil pistol HS itu dengan sarung tangan hitam yang dikenakan di tangan kanan. 

Keterangan Romer ini diperkuat dengan kesaksian Bharada E di sidang, Rabu (30/11/2022). 

Bharada E mengaku sudah melihat Ferdy Sambo mengenakan sarung tangan hitam saat masuk ke TKP. 

Sarung tangan hitam itu juga masih dipakai saat dia mengokang senjata untuk kemudian menembakkan ke tubuh Brigadir J dan ke dinding-dinding rumahnya untuk menghilangkan jejak. 

Terkait sarung tangan ini juga menjadi perdebatan Bharada E dengan kuasa hukum Kuat Maruf di sidang. 

Saat itu, pengacara KUat Maruf menanyakan ke Bharada E alasan Ferdy Sambo pakai sarung tangan. 

Pertanyaan itu dibalik Bharada E dengan meminta pengacara Kuat Maruf untuk menanyakan ke Ferdy Sambo karena dia yang mengenakan sarung tangan tersebut. 

Jawaban cerdas Bharada E ini yang membuat majelis hakim meminta pengacara Kuat Maruf untuk mengajukan pertanyaan yang lain. 

Lihat video selengkapnya

Selain masalah sarung tangan, kesaksian Bharada E yang menjadi sorotan adalah terkait Ferdy Sambo sambil tertawa mengaku salah pakai senjata saat menembak ke Brigadir J dan ke tembok rumahnya. 

Ronny Talapessy menjelaskan fakta-fakta tentang kebenaran ucapan Bharada E tersebut. 

Dikatakan Ronny, kesalahan memakai senjata itu tampak dari kondisi TKP. 

Sesuai skenario Ferdy Sambo menyebut Bharada E menembak Brigadir dari atas, sementara Brigadir J menembak dari bawah ke atas. 

Faktanya peluru yang ditemukan di tembok (atas), itu peluru dari senjata glock, yang harusnya dipakai Bharada E.

Sementara bekas peluru yang ditemukan di bawah justru berasal dari senjata pistol HS, yang harusnya dipakai Brigadir J.  

"Kalau Bharada E dari atas, harusnya pelurunya ke tembok. Harusnya peluru glock.
Tetapi yang ditembak sebelah sini adalah senjata HS. Ini gak nyambung," terang Ronny. 

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved