Grahadi

Pemprov Jatim

Luncurkan Enam Desa Devisa, Pemprov Jatim Optimis Kinerja Ekspor Makin Meningkat

Pemprov Jatim bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meluncurkan enam desa devisa Jawa Timur di sela Export Festival

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Export Festival di Novotel Samator Hotel Surabaya, Selasa (1/11/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meluncurkan enam desa devisa Jawa Timur di sela Export Festival yang digelar di Novotel Samator Hotel Surabaya, Selasa (1/11/2022) siang. 

Enam desa devisa yang diluncurkan tersebut yaitu Desa Tenun Ikat Lamongan, Desa Olahan Jahe Pacitan, Desa Batik dan Tenun Gedog Tuban Desa Margorejo, Desa Batik dan Tenun Gedog Tuban Desa Kedungrejo, Desa Kendang Jimbe Blitar dan Desa Kerajinan Akar Jati Ngawi. 

Pengukuhan dan peluncuran desa devisa tersebut ditandai dengan penyerahan rompi Desa Devisa oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Dewan Direktur LPEI. 

Enam desa devisa yang diluncurkan kali ini, dipastikan akan dilakukan pendampingan agar bisa masuk ke pasar ekspor.

Dengan harapan akan menyejahterakan pengrajin dan semakin mendorong ekspor dari desa pengembangan UMKM. 

Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI, Chesna F Anwar mengatakan bahwa peluncuran desa devisa ini merupakan kegiatan pemerintah dalam mengembangkan UMKM agar bisa tembus ke pasar ekspor. 

"Tujuan desa devisa adalah mengembangkan UMKM agar bisa tembus ekspor. Kami laporkan program kolaborasi yang telah kami laksanakan hingga bulan September 2022 kami telah melakukan pelatihan pada 604 peserta dan menghasilkan 50 eksportir baru," tegas Chesna. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa desa devisa di Jatim adalah yang terbanyak di Indonesia.

Sebelum penambahan enam desa devisa hari ini telah ada pendampingan LPEI pada 22 desa devisa di Jatim. 

"Ini merupakan desa devisa terbanyak di Indonesia. Dan dari segi Pembiayaan ekspor segmen UMKM, LPEI telah menyalurkan pembiayaan ekspor Rp 5,4 trilliun per Juni 2022," Chesna memaparkana. 

Dengan ditambahnya peluncuran desa devisa di Jatim hari ini, pihaknya optimistis akan semakin mendorong produk lokal tembus ke pasar global. 

"Semoga akan semakin banyak produk lokal yang mendunia. Dan petani maupun pengrajin akan semakin sejahtera," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Drajat Irawan mengatakan bahwa Pemprov Jatim memang tengah serius mengupayakan peningkatan dan percepatan ekspor. 

Untuk itu, hari ini pihaknya sengaja menggelar Export  Festival agar bisa meningkatkan nilai ekspor dan neraca ekspor Jatim.

Dalam even ini, dikatakan Drajat, bahwa dilakukan promosi getol dan peningkatan citra produk ekspor. Dalam waktu dekat Pemprov Jatim bahkan akan menggelar Misi Dagang di Riyadh Arab Saudi dan juga Malaysia. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved