Jenderal Andika Perkasa Diminta Turun Tangan, Usut Tuntas Oknum TNI Diduga Aniaya 3 Anak di Papua
Jenderal Andika Perkasa diminta turun tangan untuk mengusut tuntas kasus oknum TNI diduga aniaya tiga anak di Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa diminta turun tangan untuk mengusut tuntas kasus oknum TNI diduga aniaya tiga anak di Papua.
Tuntutan ini diungkapkan oleh Wakil Direktur Imparsial Ardimanto Adi Putra.
Ardimanto meminta Jenderal Andika Perkasa mengusut tuntas aksi dugaan kekerasan yang dilakukan anggotanya terhadap 3 anak yang dituduh mencuri burung di Kabupaten Keerom, Papua.
"Kepada Panglima TNI, segera usut tuntas dan proses hukum melalui peradilan umum aparat TNI (anggota Kopassus) terduga pelaku kekerasan terhadap anak," kata Ardimanto dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (31/10/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Panglima TNI Didesak Usut dan Hukum Anggota Pelaku Kekerasan 3 Anak di Keerom'.
"Jangan sampai ada impunitas yang semakin memperburuk situasi HAM di Papua," sambung Ardimanto.
Baca juga: Profil dan Biodata Jenderal Andika Perkasa yang Banjir Dukungan Jadi Capres Jelang Pilpres 2024
Diketahui, aksi dugaan tindak kekerasan itu terjadi pada Kamis (27 Oktober 2022) pukul 06.00 WIT di Kampung Yuwanain Arso II, Distrik Arso, Kabupaten Keerom.
Mereka yang menjadi korban adalah 3 orang anak yaitu Rahmat Faisei (14), Bastian Bate (13), Laurents Kaung (11).
Ketiganya berasal dari Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Ketiganya dituduh mencuri 2 ekor burung Yakob/Kakak Tua Putih di Pos Kopassus, di Kabupaten Keerom.
Pelaku aksi kekerasan itu diduga dilakukan oleh Anggota Satgas Kopassus yang bermarkas di Jalan Maleo, Kampung Yuwanain Arso II, Distrik Arso, Kabupaten Keerom.
Menurut laporan, sejumlah anggota Satgas Kopassus melakukan penganiayaan terhadap para korban dengan memukul dan menggunakan selang.
Bahkan menurut laporan salah satu orangtua korban sempat ditodong pistol oleh salah satu pelaku.
Saat ini Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perwakilan Papua dilaporkan turun tangan mengusut dugaan kekerasan yang dilakukan anggota Kopassus terhadap 3 anak di Kabupaten Keerom, Papua.
Ardimanto mengatakan, aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan terhadap rakyat sipil di Papua terus terjadi akibat dampak dari pendekatan keamanan militeristik yang dijalankan pemerintah dalam menangani pergolakan di wilayah itu.
Akan tetapi, kata Ardimanto, pemerintah memilih melanjutkan pendekatan militeristik di Papua.