Berita Surabaya
Sop Sayur Lima Unsur Bisa Jaga Kesehatan Mulai Diproduksi di Surabaya
Jimmy mengungkapkan, sop sayur lima unsur ini merupakan minuman kesehatan. Sop ini terdiri dari daun lobak, lobak, gobo, wortel, dan jamur hitam
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co | SURABAYA - Sop Sayur Lima Unsur telah lama dikenal di kalangan pecinta minuman kesehatan herbal di Solo. Resep yang dikembangkan oleh pasangan suami istri warga Solo, Hendra Gunawan dan Yeni itu telah dikenal dari mulut ke mulut karena khasiatnya.
Sayangnya, karena penggunaan bahan alami dan menjaga kualitas tanpa pengawet, minuman herbal ini hanya bisa bertahan maksimal selama lima hari. Sehingga, sulit untuk diakses bagi konsumen yang tinggal jauh dari Solo.
Untuk itu, keponakan Yeni yang berada di Jawa Timur, Jimmy Sumendap mulai memproduksi sop sayur lima unsur ini di Citra Harmoni C1 Nomor 50, Sidoarjo.
Jimmy mengungkapkan, dirinya bertekad memulai produksi sop sayur lima unsur ini setelah mempelajari langsung proses pembuatan minuman herbal ini dari keluarganya.
"Di Solo sudah buka selama 15 tahun, dan karena tidak bisa terlalu lama masa simpannya, makanya kami putuskan juga memproduksi di Jakarta dan Surabaya. Karena konsumen kami banyak di sekitar kawasan tersebut," ungkapnya, Minggu (30/10/2022).
Jimmy mengungkapkan, sop sayur lima unsur ini merupakan minuman kesehatan. Sop ini terdiri dari daun lobak, lobak, gobo, wortel, dan jamur hitam.
Cara membuat sop sayur lima unsur cukup sederhana, yakni semua bahan-bahan sop sayur tersebut dijadikan satu kemudian direbus dalam panci kaca menggunakan air.
Perebusannya kurang lebih membutuhkan waktu 1,5 jam. Kemudian, setelah perebusan selesai, lalu disaring. Nah, air saringan dari sayur itulah yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
"Untuk menjaga kualitasnya kami memakai sayuran yang segar, dan setelah ditimbang, kami cuci, potong dan langsung direbus, dan kami khusus memakai kompor listrik," jelasnya.
Air saringan atau biasa disebut dengan sop sayur tersebut kemudian ditempatkan ke dalam botol-botol, lalu dijual dengan harga Rp 25 ribu per botolnya. Setelah itu, segera dikirim ke konsumen dalam keadaan panas atau hangat.
Tak sendiri, Jimmy dibantu istrinya yang merupakan dokter dan telah banyak mempelajari ilmu kedokteran timur yang menjadi dasar konsumsi minuman kesehatan ini.
Dr Sajuni Widjaya, istri Jimmy mengungkapkan, ia membantu konsumen untuk menetapkan dosis konsumsi harian. Pasalnya, konsumen sop ini tidak hanya sekedar untuk menjaga kesehatan.
Sebagian juga memiliki riwayat penyakit yang ingin meningkatkan kualitas hidupnya dengan minuman herbal.
"Kita bukan bilang obat, tapi minuman kesehatan. Dengan minum minuman sehat, maka tubuhnya bisa regenerasi dengan baik. Bahkan pasien kanker tahap akhir kualitas hidupnya juga lebih baik," ujarnya.
Sasa, sapaan akrab Sajuni Widjaja itu mengungkapkan jika dirinya melakukan screening kesehatan pada calon konsumen secara gratis. Sehingga, bisa diketahui riwayat kesehatan dan batas aman konsumsi minuman kesehatan tersebut.