Berita Surabaya
Cerita Umar Syaroni Jadi Pemuda Inspirator Untag Surabaya yang Sempat Terima Diskriminasi
Memiliki keterbatasan fisik sebagai tuna daksa tak menjadikan Umar Syaroni MMedKom CPSP berputus asa dalam mengejar impian dan pendidikannya
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | SURABAYA - Memiliki keterbatasan fisik sebagai tuna daksa tak menjadikan Umar Syaroni MMedKom CPSP berputus asa dalam mengejar impian dan pendidikannya.
Meskipun sempat mendapat diskriminasi dalam pendidikan, praktisi humas dan protokoler Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini berhasil membuktikan mampu beradaptasi di dunia kerja bahkan meraih beasiswa untuk menuntaskan studi pasca sarjananya.
Atas perjuangannya yang menginspirasi ini, Umar dinobatkan sebagai Pemuda Inspirator Kampus Merah Putih Untag Surabaya pada Jum’at 28 Oktober 2022 ditengah berlangsungnya upacara Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-94.
Memiliki prestasi yang tidak sedikit, setelah lulus sarjana di Untag Surabaya dengan mendapat predikat lulusan terbaik, Umar mampu menjadi Awardee Beasiswa Afirmasi Penyandang Disabilitas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) saat melanjutkan studi masternya di Universitas Airlangga.
“Saya tidak menyangka dapat penghargaan ini, jadi rasanya campur aduk. Terharu dan bangga bisa sampai di titik ini. Dulu saya mendapat diskriminasi di bidang pendidikan. Oleh karena itu saya terus termotivasi untuk bisa berprestasi dan mencapai mimpi setinggi-tingginya,” tutur Master Komunikasi Peraih Beasiswa LPDP tersebut.
Dalam hal ini, diskriminasi bukan menjadi penyebab besar putus asa dan retaknya semangat juang pemuda untuk mencapai potensi-potensi dan tujuan hidup yang dicapai, khususnya untuk penyandang disabilitas.
“Saya ditolak oleh beberapa sekolah dan universitas. Begitu juga saat mengikuti berbagai lomba dan kegiatan. Dari situ saya berharap bisa menyebarkan kesadaran bahwa penyandang disabilitas juga punya kesempatan dan potensi yang sama,” aku Umar Syaroni.
Menurutnya ditunjang dengan kepercayaan diri, pemuda Indonesia wajib yang berjiwa pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan memiliki pandangan fisioner, untuk berjuang bagi bangsa dan negara.
“Kepercayaan diri menurut saya itu lahir dari penerimaan diri. Jadi yang saya lakukan adalah menerima kekurangan dan kelebihan saya. Kekurangan itu tidak lantas saya hilangkan, tapi saya tutupi dengan kelebihan saya," kenangnya.
Ketua YPTA Surabaya, J Subekti yang mengalungkan selempang bertajuk “Pemuda Inspirator Kampus Merah Putih Untag Surabaya” kepada Umar merupakan bentuk inisiatif positif Untag Surabaya guna menjadi tonggak gagasan bagi para pemuda.
“Itulah sebabnya kami memunculkan seorang pemuda bernama Umar dengan prestasi akademik dan preastasi kerja. Dengan harapan ini tidak hanya menjadi satu mercusuar Untag Surabaya, tetapi bisa menular ke seluruh Indonesia,” jelasnya.
Untuk itu, Untag Surabaya terus mempertahankan lingkungan kampus ramah disabilitas.
Untag Surabaya mulai menyesuaikan inftrastruktur dengan memberikan akses jalan ramah disabilitas yang menghubungkan antar gedung, tombol lift timbul, dan toilet yang dilengkapi besi pegangan.
“Dengan adanya program ramah disabilitas itulah, merupakan sebuah usaha Untag Surabaya agar tidak menjadi kampus yang mendiskriminasi teman teman kita yang kebetulan tidak sesempurna kita. Untuk teman teman yang seperti itu juga harus mendapatkan fasilitas yang layak," jelasknya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Umar-Syaroni-dinobatkan-sebagai-Pemuda-Inspirator-Untag-Surabaya.jpg)