Berita Tulungagung

Puskesmas Kauman Beri Pengobatan Gratis untuk Warga Sidorejo yang Terdampak Limbah PG Mojopanggung

Banjir bercampur limbah dari PG Mojopanggung terjadi sejak Jumat (21/10/2022) malam, akibatnya warga sekitar mengalami gangguan kesehatan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Petugas Puskesmas Kauman memeriksa seorang warga Sidorejo yang mendatangi layanan gratis bagi warga terdampak luapan limbah PG Mojopanggung, Sabtu (29/10/2022). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Petugas medis dari Puskesmas Kauman memeriksa kesehatan warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, yang terdampak luapan limbah PG Mojopanggung, Sabtu (29/10/2022).

Selama seminggu, permukiman warga terendam air limbah hingga menyebabkan keluhan gangguan kesehatan.

Menurut Kepala Puskesmas Kauman, Ahmad Ardianto, pihaknya menerima keluhan warga yang banyak mengalami gatal dan diare.

"Kami berkoordinasi dengan Pemerintah Desa dan Pemerintah Kecamatan Kauman untuk melakukan pemeriksaan kepada warga. Tujuannya untuk melihat kondisi mereka seperti apa," terang Ardianto.

Baca juga: Warga Desa Sidorejo Tulungagung Diperiksa Polisi Terkait Luapan Limbah PG Mojopanggung

Baca juga: Penjelasan PG Mojopanggung Tulungagung, Luapan Limbah di Permukiman Warga Disebabkan Faktor Alam

Baca juga: Bakorwil Madiun Datangi Korban Banjir Limbah Tulungagung, Janji Temukan Warga dengan PG Mojopanggung

Lanjutnya, dari hasil pemeriksaan secara umum kondisi kesehatan warga masih baik.

Keluhan yang muncul masih relatif ringan,  seperti gatal-gatal, penyakit kulit dan flu.

Langkah ini akan ditindaklanjuti dengan mengambil sampel air dari sumber air yang dikonsumsi warga.

"Ada program sanitasi untuk melihat kualitas sumber air. Sampel ini untuk melihat kemungkinan adanya pencemaran di sumber air," sambung Ardianto.

Lanjut Ardianto, kemungkinan limbah cair yang menggenangi permukiman warga berdampak iritasi, gatal dan alergi pada kulit.

Karena itu, warga harus mewaspadai penyakit  kulit karena kontak langsung dengan limbah.

Selain itu, aroma yang ditimbulkan juga mempengaruhi kualitas udara di permukiman warga.

Namun, pencemaran sumber air bisa menyebabkan diare. Uap dari air limbah cair yang panas juga bisa mengiritasi saluran nafas. Dampaknya bisa memicu batuk dan bersin-bersin.

"Namun kalau jangka panjang bisa berpengaruh ke paru-paru," pungkas Ardianto.

Data dari Pemdes Sidorejo, ada 56 rumah yang terdampak banjir bercampur limbah PG Mojopanggung.

Di Dusun Krajan ada 33 rumah yang terendam, dan di Dusun Sawahan ada 23 rumah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved