SEHARI Gantikan Anies Baswedan, Heru Budi Hartono Tancap Gas Sowan ke Ketum PBNU Gus Yahya
Sehari setelah dilantik menggantikan Anies Baswedan sebagai Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sowan ke Ketum PBNU Gus Yahya.
SURYA.co.id | JAKARTA - Sehari setelah dilantik menggantikan Anies Baswedan sebagai Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sowan ke Ketum PBNU Gus Yahya.
Heru merupakan Kepala Sekretariat Presiden yang juga ditunjuk menjabat Gubernur DKI Jakarta selama dua tahun atau 2024.
Setelah dilantik, Heru pun mendapat sorotan dari publik lantaran akan menghidupkan kembali program Jokowi-Ahok, namun juga meneruskan program Anies Baswedan yang baik.
Kini, Heru pun mendatangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).
Di sana, Heru silaturahmi kepada Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya selaku Ketua Umum PBNU.
Heru mempublikasikan pertemuan itu melalui akun Instagram Heru Budi, Selasa petang.
"Kami banyak berbincang serta menjajaki peluang kerja sama antara PBNU dan Pemprov DKI Jakarta di bidang kemaslahatan masyarakat," kata Heru dikutip dari akun Instagramnya, @herubudihartono.
Heru mengatakan, NU sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, telah menunjukkan kiprah yang besar pula di berbagai bidang.
"Mulai dari pendidikan hingga kesehatan serta kepedulian kepada masyarakat bawah. Bersama PBNU, Pemprov DKI Jakarta siap mengembangkan program-program untuk kemaslahatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat," ujar Heru.

Program prioritas Heru Budi Hartono
Heru Budi pun mengakui program kerja yang bakal dikerjakannya dalam dua tahun ke depan di ataranya menghidupkan kembali sejumlah program kerja era Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo - Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok.
Namun, ada juga program kerja era Gubernur Anies Baswedan yang akan dilanjutkan.
1. Hidupkan Lagi Pos Pengaduan
Heru Budi memastikan salah satu program kerja era Jokowi-Ahok yang bakal dihidupkan kembali yakni adanya pos pengaduan warga di Balai Kota Jakarta.
Diketahui, program itu sempat dihapus semasa Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.