ALASAN Heru Budi Hartono Bubarkan TGUPP Warisan Anies Baswedan yang Sedot APBD Rp 79 Miliar
Berikut ini sejumlah alasan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang tidak memakai lagi TGUPP setelah Anies Baswedan lengser.
Namun isyarat pembubaran tim bentukan Anies itu disebutkan dengan menyinggung peran organisasi perangkat daerah (OPD).
"TGUPP semua bagus, tetapi saya ingin memaksimalkan dinas-dinas yang ada," ucap Heru Budi Hartono.
"Mungkin juga bisa diperkuat asisten, ada tenaga ahli, asisten ahli," ia menambahkan.
3. Ikut PUPR Lanjutkan Normalisasi Sungai
Antitesa Anies Baswedan soal mengelola banjir Jakarta, Heru Budi Hartono bakal hidupkan program normalisasi sungai yang sempat mandeg.
Heru Budi Hartono akan menangani persoalan banjir Jakarta dengan sinergi bersama Kementerian PUPR.
Era Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta tetap meyakini naturalisasi cara terbaik.
Namun, Heru Budi memiliki pandangan lain.
Sehingga di hari pertama kerja di Balai Kota Jakarta, Heru Budi Hartono segera menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk program pengendalian banjir Jakarta.
"Kami harus sesegera mungkin bersinergi. Apa yang dilakukan pemerintah daerah tentunya bekerja sama dengan pemerintah pusat secepatnya dalam penanganan banjir," ucap Heru.
4. Ragu-ragu Lanjutkan Sumur Resapan Anies
Heru Budi Hartono mempertimbangkan bakal melanjutkan program sumur resapan yang jadi warisan Gubernur Anies Baswedan.
Menurutnya, program sumur resapan ini bisa diterapkan untuk mengendalikan banjir di lokasi-lokasi rawan banjir.
"Semua program itu bagus, tentu sumur resapan bisa dimanfaatkan untuk daerah yang memang cekung, kalinya di atas, daerah di bawah," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Sebagai informasi, program sumur resapan sempat jadi andalan Gubernur Anies Baswedan untuk mengendalikan banjir.