Kasus Ferdy Sambo
RUANG BEBAS Ferdy Sambo Terbuka, Pakar Hukum Pidana UI Soroti Pasal Bela Paksa, Pakar UB Soal Tembak
Bisakah Ferdy Sambo bebas? 2 pakar hukum kampus ternama menganalisisnya.
Febri juga menjelaskan, pada saat itu Ferdy Sambo awalnya hendak bermain badminton ke Depok.
Mengutip Kompas.com, Ferdy Sambo kemudian memerintahkan sopirnya untuk berhenti saat melintasi kawasan Duren Tiga.
Ferdy Sambo lalu masuk ke rumah Duren Tiga dan mengklarifikasi terkait kejadian di Magelang kepada Brigadir J.
Perintah Ferdy Sambo yang menyuruh Bharada E menghajar Brigadir J akan dijelaskan di persidangan.
"Jadi nanti mungkin lebih (jelas) di persidangan, tetapi perlu saya tegaskan di sini bahwa bukan perintah, atau apa yang disampaikan tadi, perintah menembak atau apa,” kata Arman Hanis.
Ditertawakan Martin Simanjuntak
Di bagian lain, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak justru mengaku geli dengan keterangan Febri yang menyebut Ferdy Sambo hendak bermain badminton ke Depok setelah mendengar istrinya dilecehkan.
"Ini sangat mengelitik, membuat saya gak habis pikir. Setelah Ferdy Sambo menangis, marah meluap-luap. Malah ingin main badminton, ini logika macam apa ini. Orang lagi sedih, marah, mendengar istri dilecehkan tiba-tiba main badminton," sindir Martin sambil tertawa kecil.
Dikatakan Martin, laiknya orang yang emosi biasanya menenangkan diri tau melakukan pencarian fakta.
"Bagaimana dia membangun logika hukumnya," kritiknya.
Menurut Martin, biasanya orang yang ingin bermain badminton membawa raket, kok atau sparing partner.
"Justru dia membawa pistol HS milik Joshua dan menggunakan sarung tangan.
"Menurut saya ini menggelikan
"Sangat tidak mendidik. Saya sangat geli mendengar statemen mereka," katanya.
Martin pun menyindir Febri Diansyah yang mengeluarkan pernyataan tersebut untuk kembali ke jalan yang benar.