Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya

TERKUAK Gas Air Mata Kadaluarsa di Tragedi Kanjuruhan, Polisi Bantah Fatal, TGIPF: Justru Mematikan

TERUNGKAP ada gas air mata kadaluarsa di tragedi Kanjuruhan. Polisi membantah berdampak fatal, tapi justru TGIPF menyebut sifatnya mematikan.

Editor: Musahadah
kolase surya/purwanto/tribunnews
Polri mengaku tembakkan beberapa gas air mata kadaluarsa di tragedi Kanjuruhan, namun bantah berdampak fatal. Sementara TGIPF menyebut justru mematikan. 

"Nah gas air mata ini lah yang penyebab utama adanya kematian bagi sejumlah korban," sambung dia.

Sebelumnya, kecurigaan kandungan gas air mata ini diungkapkan presiden hingga panpel Arema. 

Presiden Jokowi curiga

Suasana Stadion Kanjuruhan saat tragedi Arema vs Persebaya Surabaya yang menewaskan 129 suporter. Presiden Jokowi menyesalkan tragedi tersebut dan menginstruksikan Liga 1 BRI 2022 dihentikan sementara. Ini daftar 129 korban tewas di Stadion Kanjuruhan Malang.
Suasana Stadion Kanjuruhan saat tragedi Arema vs Persebaya Surabaya yang menewaskan 129 suporter. Presiden Jokowi menyesalkan tragedi tersebut dan menginstruksikan Liga 1 BRI 2022 dihentikan sementara. Ini daftar 129 korban tewas di Stadion Kanjuruhan Malang. (Kolase tangkapan layar dan Kompas.com)

Jenis gas air mata yang diduga menjadi pemicu tragedi Kanjuruhan hingga menewaskan 131 orang, ternyata tak luput dari sorotan Presiden Jokowi. 

Presiden Jokowi secara spesifik menanyakan jenis gas air mata yang dipakai saat tragedi Kanjuruhan dalam rapat koordinasi di istana negara. 

Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam wawancara di program Rosi, Kompas TV, Kamis (6/10/2022). 

Awalnya Mahfud ditanyakan tentang pernyataan Presiden Jokowi bahwa permasalahan dalam tragedi Kanjuruhan adalah pintu yang terkunci dan tangga yang terlalu tajam.

Seperti diketahui, pernyataan Jokowi ini menjadi sorotan luas karena tidak menyangkut akar permasalahannya yang diduga dipicu dari gas air mata. 

Menanggapi hal ini, Mahfud MD mengungkapkan pernyataan Presiden itu sengaja dipotong oleh netizen karena itu diucapkan saat meninjau stadion Kanjuruhan.

Sementara sebelum-sebelumnya, Presiden Jokowi banyak mengungkap fakta lain termasuk soal gas air mata. 

Bahkan saat rapat di Istana Negara, gas air mata ini menjadi perhatian serius Jokowi. 

"Ketika memanggil saya itu beliau menyoroti, pertama soal kemanan. Lalu, soal gas air mata. Kok bisa sampai segitu fatalnya. 

Jenis gas air mata apa yang digunakan, supaya diselidiki," ungkap Mahfud. 

Bahkan presiden juga mengurai bahwa gas air mata bisa sangat berbahaya jika di atasnya tertutup.

"Tapi Ini (stadion Kanjuruhan) kan terbuka. Coba itu diselidiki mendalam, soal gas air mata ini," kata Mahfud mengungkap instruksi presiden. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved