Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya

PENDERITAAN Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan: 3 Hari Ditolong di Rumah Warga, Mata Iritasi Parah

Diby Fadilah, aremanita asal Bawean Gresik merasakan penderitaan tiga hari seusai tragedi Kanjuruhan. Matanya iritasi parah.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
kolase istimewa
Diby Fadilah, aremanita asal Bawean, Gresik, korban tragedi Kanjuruhan yang 3 hari menderita di rumah warga tanpa pertolongan medis. 

SURYA.CO.ID - Penderitaan dirasakan Diby Fadilah, aremanita asal Bawean Gresik yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). 

Aremanita yang juga mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini tak mendapat pertolongan medis selayaknya meski kondisi matanya mengalami iritasi parah saat tragedi Kanjuruhan.

Bahkan, Diby Fadilah selama tiga hari hanya ditolong di rumah warga sekitar sebelum akhirnya dijemput keluarganya. 

Najib, ayah Diby Fadilah mengungkapkan saat kejadian itu sang putri harus menahan sakit di bagian kaki, sesak dada, dan iritasi parah pada kedua matanya akibat tembakan gas air mata.

Mahasiswi jurusan keperawatan UMM itu sempat minta tolong kepada massa yang berada di lokasi. Namun pertolongan nyaris tidak ia dapatkan.

Baca juga: JAWABAN Mahfud MD Diminta Tanda Tangan Petisi Iwan Bule Mundur dari PSSI Imbas Tragedi Kanjuruhan

Massa tertuju dan saling berjibaku menolong kepada suporter yang meninggal. 

“Saat itu yang ditolong hanya orang mati, sekarat. Anak saya dengan keadaan menahan perih matanya, sempat berucap tolong, tolong. Namun belum ada yang bisa menolong, hingga akhirnya Diby tertolong saat hendak dibawa ke Puskesmas terdekat,” ucap ayah korban Najib, Jumat (7/10/2022).

Diungkapkan Najib, dari penuturan putrinya saat itu kondisi puskesmas dan RS begitu penuh.

DIby hanya s emalam di puskesmaa lantaran banyak suporter yang lebih butuh pelayanan karena kondisinya lebih parah.

Akhirnya wanita berusia 21 tahun ini dirawat warga sekitar di Kecamatan Kepanjen, Malang. 

“Putri bungsu kami dirawat di rumah warga. Disana anak saya (Diby) dirawat hingga tiga hari sampai keluarga kami menjemput Diby di rumah warga tersebut, Rabu (5/10/2022) dinihari,” ujarnya. 

Menurutnya, pihak keluarga tidak tahu jika Diby menjadi satu diantara ratusan korban luka.

Karena saat berangkat ke Malang, tanpa sepengetahuan orang tua nonton Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kemudian, nama Diby tidak ada dalam data korban yang mengalami luka-luka. 

Hingga kondisi Diby kepepet menghubungi orang tua. Kemudian dijemput oleh keluarganya dari Gresik berangkat ke Kepanjen. 

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved