Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya

AKHIRNYA 4 Oknum TNI Penyerang Aremania saat Tragedi Arema vs Persebaya Mengaku, Atasan Kena Getah

Empat prajurit TNI akhirnya mengaku telah melakukan tindakan berlebihan dalam tragedi Arema vs Persebaya. Ini kata Jenderal Andika Perkasa.

Editor: Musahadah
kolase Kompas TV dan youtube
Tangkap layar video oknum TNI tendang suporter (kiri) dan Jenderal Andika Perkasa (kanan). Akhirnya 4 TNI penyerang aremania saat tragedi Arema Vs Persebaya mengaku. 

SURYA.CO.ID - Janji Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan mengusut cepat anggotanya yang terlibat dalam tragedi Arema Vs Persebaya di stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) mulai terbukti.

Empat prajurit TNI akhirnya mengaku telah melakukan tindakan berlebihan dalam tragedi Arema vs Persebaya tersebut. 

Pengakuan didapat setelah TNI mendapatkan bukti dan memeriksa lima prajurit yang diindikasi menyerang suporter saat tragedi Arema vs Persebaya terjadi. 

Lima prajurit ini terdiri empat orang berpangkat Sersan II dan Prajurit I.

Menurut Jenderal Andika Perkasa, kelima prajurit itu diperiksa karena sudah terdapat bukti awal atas tindakan mereka.

Baca juga: KEANEHAN Tragedi Kanjuruhan: Pintu 13 Awalnya Dibuka, tapi Malah Ditutup usai Tembakan Gas Air Mata

"Sejauh ini yang prajurit kita periksa ada lima. Diperiksa ini karena sudah ada bukti awal. Dari lima ini, empat sudah mengakui. Tapi yang satu belum," ujar Andika di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (5/10/2022).

Meskipun demikian, TNI masih akan melanjutkan pengumpulan bukti.

Andika menyebutkan, pihaknya masih meminta informasi dari pihak manapun untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya terjadi.

"Kami terus minta info dari siapapun juga. Siapapun yang punya video," lanjutnya.

Selain itu, kata Andika, pihaknya juga sedang memeriksa unsur pimpinan.

"Kita memeriksa juga yang lebih atasnya. Prosedur apakah yang mereka lakukan ? Apakah mereka sudah mengingatkan? Dan ini sampai dengan tingkat Komandan Batalyon-nya yang ada juga di situ. Jadi kami terus," jelas Andika.

"Ini juga sebagai bentuk evaluasi. Karena (kekerasan) enggak boleh terjadi. Berarti kan briefing, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walau pun kita hanya BKO, itu berarti tidak berjalan," tambahnya.

Terpisah, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto menyampaikan permohonan maaf atas situasi kerusuhan yang berujung tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan

Ungkapan itu disampaikan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto sesuai acara Upacara Peringatan HUT TNI Ke 77, Lapangan Brawijaya, Rabu (5/10/2022).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved