Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya
Kisah Relawan Lihat Kondisi Jenazah Tragedi Arema vs Persebaya: Ditemukan Utuh, tapi 90 Persen Lebam
Dua relawan dari tragedi Arema vs Persebaya mengisahkan cerita mereka saat membantu korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Dua relawan dari tragedi Arema vs Persebaya, mengisahkan cerita mereka saat membantu korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).
Adalah Babe Apan dan Dana, dua relawan yang selalu siap siaga ketika Arema FC berlaga di kandang sendiri.
"Karena biasanya rawan kecelakaan. Jadi hari itu, kami memang sudah siaga dengan rekan-rekan," terang Babe Apan dalam live Facebook Surya Malang, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Kadinkes Kabupaten Malang : Data Korban Tewas Tragedi Arema vs Persebaya Sebanyak 131 Orang
Namun, malam itu kabar yang mereka terima tidak seperti biasa. Banyak korban nyawa berjatuhan di Stadion Kanjuruhan.
"Awalnya memang dua nyawa, namun kami terus menerima informasi bahwa korban makin banyak hingga puluhan nyawa," sambung Babe Apan.
Pukul 23.00 WIB, Babe Apan dan Dana meluncur ke lokasi kejadian. Namun di sana, mereka tidak menemukan satu korban pun.
"Ternyata memang area stadion sudah clear dan korban digeser ke RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, dan RS Teja Husada," ungkapnya.
Suasana RS Wava Husada sat dikunjungi oleh Babe Apan dan Dana terbilang sangat chaos. Banyak jenazah yang tergeletak di koridor UGD.
Mereka menyadari, tragedi ini juga mengagetkan pihak rumah sakit yang bisa jadi kekurangan tenaga pada waktu itu.
Babe Apan dan Dana mengambil inisiatif untuk ikut membantu pihak rumah sakit dalam mengidentifikasi korban.

Baca juga: 30 Aremania Korban Tragedi Arema vs Persebaya Masih Dirawat di RSSA, Ini Update Kondisinya
Namun, mengidentifikasi korban saja tak cukup. Babe Apan dan Dana merasa harus ada satu sistem yang bisa memperkuat pendataan para korban.
Maka, mereka membuat posko yang menjembatani antara korban dan keluarga yang ingin membawa pulang jenazah.
"Karena kalau identifikasi nama saja, tapi ketika pengambilan korban oleh keluarga tidak didata juga percuma. Akhirnya kami membuat sistem satu pintu perihal itu," jelas Babe Apan.
"Jujur, kami juga khawatir bila yang mengambil jenazah korban bukan dari keluarga sedarah," sambung Dana.
Setelah mengorganisir jenazah dari RS Wava Husada, mereka bergeser ke RS Teja Husada. Kondisi serupa juga dilihat Babe Apan dan Dana di sana.
Sekitar 34 jenazah tergeletak di halaman rumah sakit, karena kurangnya personel.
Dengan sigap, relawan berupaya untuk setidaknya menutup jenazah dengan kantong jenazah.
"Meski mereka sudah meninggal dunia, namun kami tetap menghormati mereka," ungkap Dana.
Ketika ditanya mengenai kondisi jenazah saat pertama kali ditemukan, Babe Apan mengaku bahwa tubuh korban utuh.
"Tapi 90 persen dengan kondisi muka yang lebam dan membiru. Ada yang berdarah sampai keluar busa dari mulut dan hidung. Jenazahnya memang utuh, tapi ya itu tadi ada luka-luka," jelas babe Apan.
Selaku relawan, Babe Apan dan Dana juga mengambil aksi saat banyak keluarga yang berdatangan ke RS Syaiful Anwar untuk menjemput jenazah korban.
"Kami bantu keluarga dan tim inafis untuk mengenali para korban. Karena di RS Syaiful Anwar adalah korban-korban yang tidak memiliki identitas," ujarnya.
Babe Apan seketika ingat, dia sempat memotret wajah korban meninggal dunia saat masih di RS Wava Husada dan RS Teja Husada.
Foto tersebut kemudian dicetak dan digelar di depan keluarga yang sedang mencari kerabat.
"Ibu dan Bapak sekalian, ini adalah foto korban yang ada di RS Syaiful Anwar. Njenengan cari, anaknya yang mana. Kalau sudah ketemu, tolong segera serahkan pada saya dan beritahu namanya siapa," ungkapnya.
Baca juga: ANCAMAN HUKUMAN untuk Oknum TNI Tendang Aremania di Tragedi Arema vs Persebaya, Bisa Kena Pasal Ini
Daftar Terbaru Nama Korban Tragedi Arema FC vs Persebaya
Berikut ini daftar terbaru nama korban Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya berdasarkan data dari Posko Postmorterm Crisis Center.
Perlu diketahui, daftar nama korban yang dirilis hari ini (4/10/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Data tersebut dikumpulkan dari tujuh rumah sakit yang dituju untuk menangani para korban Tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya, di antaranya:
- Biddokkes Polda Jatim
- RSSA Saiful Anwar
- Dinkes Kabupaten Malang
- Polres Malang
- Crisis Center Kota Malang
- LPBI NU Kab Malang
- Relawan Milenial Utas
Daftar nama korban Tragedi Arema FC vs Persebaya bisa dilihat secara lengkap di sini
Dalam data tersebut, juga diberikan kabar terbaru mengenai klarifikasi mengenai korban yang sempat dinyatakan meninggal dunia. Berikut rinciannya.
- Korban a.n HALKIN AL MIZAN asal Kecamatan Sumberpucung, Kab Malang sebelumnya
terdata MD namun setelah dilakukan verifikasi, korban dinyatakan dalam perawatan medis. - Korban a.n. DEVITO ANDREAS, 17, Kecamatan Kepanjen asal RS WAVA HUSADA sebelumnya
terdata MD namun setelah diverifikasi korban dalam perawatan medis - Korban a.n. ARISKA FISTA LEONA, 17, Pujon asal RS WAVA HUSADA sebelumnya terdata MD
namun setelah diverifikasi korban dalam perawatan medis - Korban a.n. RULI JAMES DEWARJO, 29, Dampit asal RS WAVA HUSADA sebelumnya terdata
MD namun setelah diverifikasi korban dalam perawatan medis - Korban a.n. M. NAILUR AUTHOR ALIAS MUHAMMAD NAILUR TERDAPAT double data dan
sudah direvisi - Tambahan data dari relawan a.n. MUHAMMAD HAIKAL MAULANA ASAL Tulungagung status
langsung dibawa pulang keluarga dari TEJA HUSADA
Sekadar info, data berikut bisa sewaktu-waktu berubah. Bagi Anda yang sedang mencari info mengenai keluarga, kerabat, maupun rekan yang menjadi korban tragedi Arema FC vs Persebaya, bisa menghubungi call
center Posko Crisis Center Kabupaten Malang 0858-6161-6109.
Baca juga: Cerita Kiper Arema FC Adilson Maringa pada Kekasihnya Sebelum Tragedi Arema vs Persebaya
Korban Tewas Tragedi Arema vs Persebaya Sebanyak 131 Orang
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo membenarkan saat ini jumlah korban tewas Tragedi Stadion Kanjuruhan berjumlah 131 orang.
Jumlah tersebut didapat atas hasil verifikasi yang dilakukan Dinkes Kabupaten Malang.
"Benar. Berdasarkan verifikasi kami saat ini berjumlah 131 orang korban tewas. Jumlah tersebut kami pastikan juga mengacu jenazah yang sudah dibawa pulang oleh keluarga," ujar Wiyanto ketika dikonfirmasi.
Wiyanto menambahkan, pihaknya terus melakukan sinkronisasi data dengan seluruh rumah sakit di Malang Raya yang menangani jenazah Tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Jenazah termuda adalah atas nama Virdi Prayoga berusia 3 tahun asal Blimbing Kota Malang. Seluruh jenazah dalam data tersebut sudah teridentifikasi.
Di sisi lain, Wiyanto menjelaskan dugaan penyebab utama korban tewas di Stadion Kanjuruhan karena kehabisan oksigen.
Peristiwa berdesakan keluar tribun Stadion ditambah adanya gas air mata turut membuat korban kesulitan mendapatkan oksigen.
"Diduga karena kehabisan oksigen susah bernafas. Namun terkait segala hal tentang penyebab kematian korban kami sepenuhnya serahkan kepada Kepolisian untuk melakukan penyelidikan," tutupnya. (Rifky Edgar/Akira Tandika)
Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id