Tragedi Arema vs Persebaya

DAFTAR Nama Korban Meninggal Tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang

Berikut ini daftar nama korban meninggal akibat tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
YOUTUBE
Suporter Arema FC turun ke lapangan hingga menyebabkan kerusuhan seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya 

"Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi," tutupnya.

Pengakuan Wartawan SURYA

Purwanto, wartawan SURYA.CO.ID yang saat itu bertugas meliput derbi Jatim di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), menceritakan detik-detik kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Purwanto mengatakan, situasi Stadion Kanjuruhan sudah memanas saat Persebaya Surabaya berhasil membobol gawang Arema FC selaku tuan rumah.

Namun kondisi tersebut kembali tenang setelah babak pertama berakhir dengan skor imbang.

"Pertandingan sudah memanas sejak Arema mulai kalah di babak pertama. Saat itu suporter mulai cemas. Namun, pada babak pertama berakhir imbang. 

Di babak kedua, Aremania kembali cemas lantaran klub kebanggaan mereka tak bisa mengejar skor Persebaya Surabaya

Seusai pluit babak kedua dibunyikan, Arema pun harus berbesar hati mengakui kekalahan dengan skor 2-3.

Pemain Arema FC, kata Purwanto, sempat meminta maaf kepada Aremania.

Tak terima dengan kekalahan Arema FC, Aremania kemudian turun menuju ke area dalam stadion.

"Kejadian terpenting ada di akhir babak kedua seusai Arema FC tidak bisa mengembalikan kedudukan setelah Persebaya Surabaya unggul 3 gol pada babak kedua."

"Saat itu, usai laga, para suporter mulai memanas. Pemain Arema FC mendatangi tribun untuk mengucapkan permintaan maafnya kepada suporter."

"Usai para pemain meminta maaf, tiba-tiba suporter di beberapa titik mulai memasuki area dalam stadion."

Tak ingin kejadian kericuhan menjadi runyam, petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan.

Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved