Berita Blitar

Dampak Harga BBM Naik, Keuntungan Perajin Kendang Jimbe di Kota Blitar Semakin Menipis

Perajin kendang jimbe di Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, ikut terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/samsul hadi
Pekerja di tempat kerajinan kendang jimbe milik Suparno di Kelurahan Sentul, Kota Blitar, sedang memproduksi kendang, Kamis (15/9/2022). 

Malah, terkadang pendapatan yang diperoleh hanya cukup untuk menutup biaya produksi.

"Sekarang, saya hanya bertahan dulu, sambil menunggu menaikkan harga jual kendang. Saya sudah memberikan informasi ke pelanggan terkait rencana kenaikan harga jual kendang," ujarnya.

Sekarang, harga jual kendang jimbe milik Suparno masih tetap mulai Rp 13.000 per biji sampai Rp 500.000 per biji.

Tetapi, kata Suparno, dampak kenaikan harga BBM ini tidak seberat dampak ketika awal terjadi pandemi Covid-19 pada 2022 lalu.

Ketika awal terjadi pandemi Covid-19, para perajin kendang jimbe berhenti produksi.

Pasar utama ekspor kendang jimbe ke China tutup akibat Covid-19.

Banyak perajin kendang jimbe yang gulung tikar dampak pandemi Covid-19.

Suparno, merupakan satu dari beberapa perajin kendang jimbe di Kelurahan Sentul, Kota Blitar, yang masih bertahan hingga sekarang.

"Sekarang saya banyak melayani pasar lokal mulai dari Jombang, Gresik, Surabaya, Jakarta, sampai luar pulau. Untuk ekspor ke China sudah dua bulan ini berhenti lagi. Sekali ekspor biasanya bisa 3.000-4.000 biji kendang," katanya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved