Berita Blitar
Dampak Harga BBM Naik, Keuntungan Perajin Kendang Jimbe di Kota Blitar Semakin Menipis
Perajin kendang jimbe di Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, ikut terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
Malah, terkadang pendapatan yang diperoleh hanya cukup untuk menutup biaya produksi.
"Sekarang, saya hanya bertahan dulu, sambil menunggu menaikkan harga jual kendang. Saya sudah memberikan informasi ke pelanggan terkait rencana kenaikan harga jual kendang," ujarnya.
Sekarang, harga jual kendang jimbe milik Suparno masih tetap mulai Rp 13.000 per biji sampai Rp 500.000 per biji.
Tetapi, kata Suparno, dampak kenaikan harga BBM ini tidak seberat dampak ketika awal terjadi pandemi Covid-19 pada 2022 lalu.
Ketika awal terjadi pandemi Covid-19, para perajin kendang jimbe berhenti produksi.
Pasar utama ekspor kendang jimbe ke China tutup akibat Covid-19.
Banyak perajin kendang jimbe yang gulung tikar dampak pandemi Covid-19.
Suparno, merupakan satu dari beberapa perajin kendang jimbe di Kelurahan Sentul, Kota Blitar, yang masih bertahan hingga sekarang.
"Sekarang saya banyak melayani pasar lokal mulai dari Jombang, Gresik, Surabaya, Jakarta, sampai luar pulau. Untuk ekspor ke China sudah dua bulan ini berhenti lagi. Sekali ekspor biasanya bisa 3.000-4.000 biji kendang," katanya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA