Santri Gontor Tewas

3 FAKTA TERBARU Santri Gontor Tewas Dianiaya: Polres Ponorogo Bergerak, Korbannya Ternyata 3 Orang

Berikut sederet fakta terbaru tentang kasus santri Gontor tewas dianiaya, Tim dari Polres Ponorogo sudah mulai bergerak.

kolase SURYA.co.id/Sofyan Arif dan Tribunnews
Kolase Foto Gerbang Ponpes Gontor (kiri) dan ilustrasi penganiayaan (kanan). Simak Sederet Fakta Terbaru Kasus Santri Gontor Tewas Dianiaya. 

Mendasari informasi yang telah berhasil digali, pihaknya membuat sejumlah rekomendasi terhadap kasus kekerasan tersebut.

Pertama, mendukung proses hukum yang sedang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Agar, kasus kekerasan yang berujung tewasnya seorang santri ini dapat dipastikan faktor penyebab munculnya perilaku kekerasan yang berujung hingga tewasnya seorang santri.

"Pertama, mendukung penuh pihak berwenang, untuk menyelidiki kasus ini, dari pihak kepolisian yang akan menyelidiki kami akan dukung penuh. Karena itu salah satu cara mengungkap kebenaran peristiwa yang terjadi," katanya.

Kedua, mendorong pihak ponpes mengevaluasi sistem dan metode kepengasuhan yang berlaku dikalangan santri senior dan junior.

Sehingga pihak pesantren dapat meminimalisir bahkan meniadakan potensi tindakan kekerasan antar santri di dalam ataupun di luar lingkungan ponpes.

"Ini adalah sebuah kasus yang ada di pesantren Gontor 1. Artinya bahwa manajemen tata kelola sudah dikonsep pola asuh dan kemusrifan yang ada yang dilakukan saat ini, kira kira ruang rongga santri hingga bertindak seperti itu di titik mana," terangnya.

Ketiga. Memastikan tingkat kerawanan konflik antara santri senior dan junior, sehingga pihak pengurus ponpes dapat segera mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.

"Berkaitan dengan pola komunikasi antara senior dan junior. Karena ini sampai terjadi pemberian kewenangan yang sangat tinggi kepada seniornya, bisa jadi karena mereka mengikuti perintah dalam menjalankan SOP mengenai kewenangan yang dimiliki senior, bisa terjadi proses pembullyan terhadap junior," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo Jawa Timur berinisial AM tewas diduga dianiaya.

Kasus tersebut mencuat usai Soimah, ibu korban mencurahkan isi hatinya pada pengacara kondang Hotman Paris.

Pihak PMDG pun akhirnya mengakui ada dugaan penganiayaan dalam kasus kematian AM.

PMDG mengaku telah mengeluarkan beberapa santri yang diduga terlibat dalam penganiayaan.

Kasus ini kini ditangani Satuan Reserse (Sat Reskrim) Polres Ponorogo.(Putra Dewangga/Sofyan Arif/Luhur Pambudi/SURYA.co.id)

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved