Berita KPop
Konser BTS Gratis di Busan Tuai Kritik Penggemar, dari Akses Masuk hingga Tugas Pemerintah Setempat
Konser BTS untuk Busan EXPO tuai banyak kritik dari penggemar K-Pop meski digelar secara gratis.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Konser BTS untuk Busan EXPO tuai banyak kritik dari penggemar K-Pop meski digelar secara gratis.
Bukan tanpa alasan, gelaran konser BTS gratis untuk Busan EXPO itu minus di beberapa bagian. Juga, konser itu ditunggangi oleh kepentingan politik yang mana membuat penggemar makin geram.
Untuk diketahui, konser BTS gratis di Busan akan dilakukan pada 15 Oktober 2022 mendatang pukul 18.00 waktu setempat.
Baca juga: Polemik Wamil BTS Kembali Diperdebatkan Pejabat Korea Selatan, Fans Sebut Pemerintah Pansos
Konser BTS gratis di Busan juga akan bersamaan dengan Busan Metropolitan City serta gelaran lelang.
Sementara itu, Kota Busan mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mengundang lebih dari 3.500 orang, termasuk tokoh-tokoh besar luar negeri dan anggota keluarga mereka, ke konser BTS untuk Busan World Expo (Expo) 2030 yang dijadwalkan pada 15 Oktober.
Begini tanggapan netizen Korea terkait hal ini:
1. Jangan bilang mereka berencana menempatkan 3500 orang itu di barisan depan dan mereka bisa masuk dan keluar duluan kan~~?? Mereka akan mendengarkan warga kan? ?
2. Sungguh memalukan ugh ini pesta yang memalukan. Aku lebih suka membiarkan mereka menjalaninya sehingga mereka dapat menyadari betapa putus asanya mereka secara langsung
3. Aku yakin sampai para tamu itu pergi, para penggemar masih tidak bisa masuk
4. Ini seharusnya menjadi konser gratis, tapi semua kursi yang bagus akan dibagikan melalui undangan
5. Daebak, mereka mengatakan dalam pemberitahuan mereka sekarang bahwa mereka tidak memiliki tempat parkir dan hanya datang melalui transportasi umum Mereka daebak

Sementara itu, polemik lain yang dibahas penggemar adalah adanya tunggangan politik yang dilakukan oleh pejabat setempat Busan.
Untuk diketahui, Walikota Busan meminta BTS melakukan tugas keliling Busan untuk mempromosikan avara selama 34 bulan sebagai ganti wajib militer.
"Administrasi Tenaga Kerja Militer (MMA) saat ini memiliki sistem layanan militer alternatif yang memungkinkan individu-individu berbakat di bidang seni dan olahraga yang telah berkontribusi pada promosi prestise nasional dan pertumbuhan budaya untuk melayani 34 bulan sebagai 'personel seni dan olahraga' daripada menjalani dinas militer tradisional".
Penggemar kemudian lebih detail meringkasnya, diantaranya: