Berita KPop
Polemik Wamil BTS Kembali Diperdebatkan Pejabat Korea Selatan, Fans Sebut Pemerintah Pansos
Paling baru, Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong Sup berencana melakukan survei publik mengenai pengecualian wajib militer BTS.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Polemik wajib militer BTS kembali menjadi isu yang diperdebatkan oleh pejabat pemerintah Korea Selatan.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, pemerintah Korea Selatan berencana untuk membebaskan BTS dari wajib militer sejak beberapa tahun lalu.
Hal ini karena BTS dinilai membawa perkembangan dan kemajuan bagi Korea Selatan. Tak hanya dari sektor musik, namun juga ekonomi, kunjungan wisata, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Tak Hanya Bertalenta, Jimin BTS Banyak Menangkan Hati Penggemar karena Alasan Ini
Namun, rencana tersebut dianggap terlalu berlebihan oleh sebagian pihak dan tak relevan jika harus diterapkan untuk para artis.
Meski kabar tersebut telah sejak lama berhembus, BTS tak pernah sama sekali mengambil pusing.
Bahkan Seokjin, sebagai anggota tertua BTS, pernah mengatakan pada sebuah wawancara bahwa mereka akan tetap pergi melakukan wajib militer jika waktunya sudah tiba.
Paling baru, Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong Sup berencana melakukan survei publik mengenai pengecualian wajib militer BTS.
Melansir The Guardian, survei ini dilakukan sebagai salah satu faktor yang akan menentukan status militer anggota BTS.
Lee Jong Sup juga mengungkapkan jika kementeriannya juga bakal melihat sejumlah faktor lain, seperti dampak ekonomi, pentingnya dinas militer, dan kepentingan nasional secara keseluruhan.
Secara hukum, semua pria berbadan sehat di Korea Selatan harus menjalani wajib militer selama 18-21 bulan di bawah sistem wajib militer.
Sistem ini dbentuk untuk meghadapi ancaman dari Korea Utara.
Akan tetapi, negara memberikan pengecualia kepada atlet, pemusik klasik, modern dan tradisional serta para penari yang dianggap telah mengangkat nama negara.
Mereka yang dikecualikan dari wajib militer, tetap harus menjalani pelatihan dasar selama tiga minggu.
Mereka juga diharuskan melakukan 544 jam kerja sukarela dan mengabdi di bidang profesinya masing-masing selama 34 bulan.
Karena isu yang tak kunjung berhenti penggemar menilai pemerintah Korea Selatan seakan sedang melakukan aksi panjat sosial.