Manfaatkan FABA jadi Salah Satu Solusi Strategis Atasi Krisis Pangan
Lemhannas RI mendesak PLN, PJB dan EMI untuk mengadakan seminar nasional terkait pemanfaatan FABA.
Penulis: Adrianus Adhi | Editor: irwan sy
Apalagi ke depan dengan semakin berkurangnya sumber daya alam maka pupuk berpotensi semakin langka.
“FABA sebagai alternatif pupuk ini perlu disosialisasikan ke petani secara luas. Ada abu atau debu kok bisa menjadi pupuk, terus bagaimana pemanfaatan lainnya selain untuk pupuk misalnya untuk pembedayaan UMKM lainnya juga harus dipahami dan diterapkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Presiden Joko Widodo, masih menurut Reni Mayerni, sangat concern terkait dengan tercapainya ketahanan pangan.
Lemhannas mendapat tugas untuk melakukan kajian terkait dengan mencari solusi atas ancaman krisis pangan.
Hal yang senada Pangkogabwilhan II Marsekal Madya Imran Baidirus menyatakan mendukung penuh pemanfaatan FABA.
Ia juga akan menggunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana di wilayahnya.
“Saya usul disusun juga komposisi standar penggunaannya, bagaimana metode/caranya membuat pupuk, jadi memudahkan masyarakat pengguna tanpa coba-coba,” sambung Imran Baidirus.
Secara online Yusuf Didi Setiarto, Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PT PLN (Persero) mengungkapkan bahwa dalam rangka mewujudkan net zero emission 2060 penanganan soal FABA menjadi perhatian bersama pemerintah dan PLN.
FABA yang bukan merupakan limbah B3 menjadi sumber daya ekonomi sirkuler untuk dioptimalkan bagi kemaslahatan bersama.
“Degan sinergi BUMN, Pemda, TNI, Polri, dan masyarakat luas untuk bergotong royong memberi nilai tambah FABA bagi kebutuhan rakyat. Membangun jalan, rumah, sarana prasarana serta mendorong tumbuhkembangnya energi hijau untuk hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Menurut Didi, pemanfaatan FABA sebagai material untuk bangunan rumah, jalan, jembatan, dan lain sebagainya dapat menekan biaya hingga 50 persen dibanding menggunakan material konvensional.
Hingga saat ini sudah ada 18,8 km jalan, 2 jembatan, dan 3000 UMKM memanfaatkan FABA untuk berbagai keperluan tersebut.
Acara ditutup dengan penanaman tanaman pangan dan bioenergi sebagai langkah nyata upaya sirkuler ekonomi dalam menunjang program ekonomi hijau dan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo pada berbagai kesempatan.