Berita Jember
Yakin Realisasikan Silpa NOL pada KUA-PPAS 2023, Bupati Jember Akan Maksimalkan Serapan Anggaran
Kesepakatan KUA-PPAS 2023 itu diteken oleh empat orang pimpinan DPRD Jember, dan Bupati Jember Hendy Siswanto, Rabu (24/8/2022).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, JEMBER - Rapat paripurna di DPRD Jember akhirnya menyepakati penetapan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Kabupaten Jember tahun 2023. Kesepakatan antara eksekutif dan legislatif itu bahkan berani menargetkan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) nol rupiah pada 2023 nanti.
Hal itu dibacakan Ketua DPRD Jember, M Itqon Syauqi dalam rapat paripurna, Rabu (24/8/2022). Silpa nol itu menjadi perbedaan anggaran mencolok jika dibandingkan dengan KUA-PPAS tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2022, 2021, dan 2020.
Pada tahun 2020, Silpa Jember mencapai sekitar Rp 400 miliar, kemudian di tahun 2021 mencapai Rp 676 miliar. Dan pada 2022 ini diprediksi mencapai Rp 586 miliar.
Namun dalam pembahasan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Jember dan Badan Anggaran DPRD Jember, disepakati jika Silpa tahun 2023 bakal nol rupiah.
Silpa nol rupiah ini dihitung berdasarkan postur anggaran Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah. Postur Pendapatan Daerah di KUA-PPAS 2023 mencapai Rp 3,9 triliun. Sedangkan postur Belanja Daerah mencapai Rp 4,2 triliun. Pembiayaan Daerah mencapai Rp 284 miliar.
"Sehingga Silpa tahun berkenaan atau tahun 2023 adalah nol rupiah," kata Itqon, Kamis (25/8/2022).
Kesepakatan KUA-PPAS tahun 2023 itu telah diteken oleh empat orang pimpinan DPRD Jember, dan Bupati Jember Hendy Siswanto, Rabu (24/8/2022).
Ketika ditanya bagaimana merealisasikan Silpa agar memang benar-benar 0 sesuai dengan perencanaan, Bupati Hendy menjawab akan mengoptimalkan serapan anggaran melalui program.
"Tentunya kami akan merealisasikan itu. Kami maksimalkan melalui program, yang nanti disusun. Kami maksimalkan serapan anggaran tersebut," ujar Hendy.
Ia optimistis bisa merealisasikan Silpa nol rupiah tersebut. Apalagi, imbuhnya, anggaran dan program tahun depan disusun lebih realistis dengan kondisi keuangan yang ada. Selama ini, Silpa yang tertulis di Laporan Keuangan setelah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan berbentuk defisit keuangan. ****
