Berita Surabaya
Sayembara Desain Penunjang Kawasan Ampel Hasilkan 5 Karya Terbaik, Pemkot Surabaya Geber Pembangunan
Sayembara desain arsitektur kawasan penunjang wisata religi Ampel menghasilkan 5 karya terbaik, Pemkot Surabaya akan memulai pembangunan tahun depan
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Sayembara desain arsitektur kawasan penunjang wisata religi Ampel menghasilkan lima karya terbaik. Selanjutnya, Pemkot Surabaya akan memulai pengerjaan pembangunan kawasan Ampel tahun depan.
Menariknya, sayembara ini diikuti oleh 216 tim atau individu dari 16 kota di seluruh Indonesia. Usai diluncurkan sejak 16 Juni 2022, dewan juri akhirnya memutuskan 5 karya terbaik dan 3 di antaranya menjadi juara.
Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi pada Selasa (23/8/2022) kemarin. Pihaknya pun tak bisa menutupi kekagumannya terhadap desain yang dihasilkan para peserta.
”Ada berbagai ide dan konsep baru yang dimunculkan, namun dengan tetap mempertahankan gagasan wisata religi serta khas Suroboyo. Desain yang belum pernah kami bayangkan sebelumnya. Kalau yang desain saya atau orang-orang pemkot, mungkin akan terkesan jadul,” canda Cak Eri dalam sambutannya di atas podium.
Dikonfirmasi seusai acara, Cak Eri rencananya akan mematangkan sejumlah konsep tersebut ke dalam satu desain utama. Selanjutnya, pembangunan akan dilakukan mulai 2023.
”Untuk saat ini, pengerjaan baru pada pedestrian,” ujarnya.
Tak hanya bagi pemerintah kota, sayembara ini diharapkan juga semakin menumbuhkan semangat mencintai kota, khususnya objek wisata di Surabaya.
”Ini menjadi bagian cerita, kebanggaan untuk Kota Surabaya. Bahwa Anda-Anda sekalian ikut mendesain bangunan. Itu kebanggaan yang tak bisa dibeli dengan uang,” tutur mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Dengan tingginya antusiasme peserta, Pemkot Surabaya berencana melibatkan warga untuk ikut mendesain berbagai proyek pembangunan lainnya.
Ke depan, Surabaya akan terus memperbanyak pusat wisata, ekonomi, hingga kawasan tematik lainnya.
”Semangat yang kami gaungkan adalah semangat gotong royong. Kami berusaha melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk ikut memberikan masukan sehingga masyarakat bisa ikut memiliki,” kata alumni ITS Surabaya ini.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya menjelaskan indikator penilaian tersebut. Yang mana, mencakup sisi fungsi, konsep desain atau arsitektur, connecting dengan makam, infrastruktur pendukung parkir hingga penginapan serta history, museum dan cagar budaya
Rencananya, DPRKPP Surabaya juga akan mematangkan 5 desain tersebut menjadi satu desain tunggal.
”Dari 5 karya tersebut, kami combine dan mix bersama tim dari Cagar Budaya dan tim bangunan Gedung,” kata Kepala DPRKPP Surabaya, Irvan Wahyudrajat dikonfirmasi terpisah.
Selain itu, pihaknya juga akan tetap meminta masukan dari masyarakat setempat. Terutama, dalam hal pengembangan ekonomi sebagai dampak ikutan sector wisata.