SESUMBAR Pesulap Merah Tak Bisa Dipidana Pencemaran Nama Baik karena Dukun, Ternyata Ini Bekingannya
Marcel Radhival alias Pesulap Merah tak gentar meski dilaporkan Gus Samsudin dan perkumpulan dukun se Indonesia ke polisi.
SURYA.CO.ID - Marcel Radhival alias Pesulap Merah tak gentar meski dilaporkan Gus Samsudin dan Persatuan Dukun Indonesia ke polisi.
Pesulap Merah bahkan sesumbar bahwa laporan-laporan sebelumnya terhadapnya tidak bisa diproses polisi.
Pesulap Merah beralasan praktek perdukunan dilarang di Indonesia.
"Terserah, dia lagi jobnya sepi, butuh diliput media. Orang semua bisa melaporkan, nantinya penyidik yang akan memproses atau tidak. Yang udah-udah, dulu ada laporan dari dukun dan tidak diproses polisi," terang Marcel dikutip dari tayangan youtube Cumicumi pada Minggu (14/8/2022).
Diungkapkan Marcel, laporan ke polisi yang ditujukan padanya itu tuduhannya sama laporan yang diajukan Persatuan Dukun Indonesia saat ini.
Baca juga: 3 FAKTA BARU Pesulap Merah Vs Gus Samsudin: Eks Kameramen Beber Trik dan Reaksi Mantan Dukun Santet
Laporan itu dilayangkan beberapa waktu lalu sebelum dia berseteru dengan Gus Samsudin.
"Dilaporkan menghina profesi. Sama persis. tapi tidak diproses. Karena dukun adalah hal dilarang di Indonesia," sebutnya.
Di tayangan lain, Marcel menyebut apa yang dilakukan dengan membongkar trik-trik praktek perdukunan tidak bisa dimasukkan dalam tindak pidana pencemaran nama baik.
"Karena di pasal 310 ayat 3 KUHP edukasi untuk perihal kepentingan umum tidak bisa masuk ke pencemaran nama baik," tegasnya.
Disinggung tudingan dia memiliki bekingan, Marcel tak mengelaknya.
"Bekingan saya Allah Azza Wa Jalla. Kita semua punya Allah.
Karena Allah itu pelindung yang sangat kuat," katanya.
Marcel mengaku yakin 100 persen bahwa yang menentukan takdir hanya Allah Azza Wa Jalla.
"Mau dilaporin yangberapapun kalau Allah berkehendak yang benar ya benar, ya salah ya salah, ya udah selesai," katanya
"Bener ada bekingan Allah," sambungnya.
Marcel mengaku selalu minta tolong Allah untuk segala sesuatunya, bahkan untuk urusan kecil seperti prakir kendaraan.
"Dalam hal kecil pun saya minta tolong Allah Azza Wa Jalla.
Tujuan saya edukasi, bukan dipuji, bukan untuk disanjung-sanjung
Hasil akhir kita serahkan Allah.
Mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak dibodoh-bodohi dengan berkedok agama," tukasnya.
Diancam Santet
Setelah berseteru dengan Gus Samsudin diikuti para dukun lainnya, Marcel Radhival alias Pesulap Merah diancam santet.
Namun, ancaman-ancaman santet itu tak bisa membuat nyiut nyali Pesulap Merah.
Dikatakan Pesulap Merah, ancaman-ancaman santet yang diterima itu di antaranya akan dikirimi paku di tubuhnya.
"Ancamannya kalau gak percaya santet, nanti gue kirimin paku, gue kirimin muntah beling," kata Marcel dalam wawancara dengan media dikutip dari channel youtube Cucicumi, Selasa (16/8/2022).
Marcel pun menangapi santai ancaman tersebut.
Baca juga: 5 FAKTA BARU Pesulap Merah Setelah Dilaporkan Persatuan Dukun Indonesia, Ini Langkah Polisi
"Saya selalu jawab, ya udah ditunggu," katanya.
Bahkan, Pesulap Merah menantang para dukun yang mau menyantetnya dengan siap memberikan dana.
"Butuh biaya berapa nanti saya bantuin buat santet saya," katanya sambil tersenyum.
Lalu, adakah teror yang diterima keluarganya seperti kiriman parcel atau dilempari rumahnya?
Marcel mengatakan hingga saat ini belum ada yang tahu alamat rumahnya karena memang disembunyikan.
Meski begitu, beberapa hari ini ada beberapa orang yang mencoba mencari alamatnya dengan menanyakan ke ketua RT.
"Ada beberapa hari ini, orang-orang nyariin alamat ke RT dekat rumah. Tapi gak tahu siapa dan tujuannya apa. Karena RT juga gak ngasih tahu," katanya.
Disinggung tentang perseteruannya dengan Samsudin, Marcel mengaku tujuannya itu hanya ingin membuktikan trik sulap yang dipakai Gus Samsudin untuk pengobatan.
Mengenai konten Samsudin seperti mengubur diri ke dalam tanah, Marcel tak peduli karena memang sudah diakui bahwa konten-konten itu hanya settingan.
Pada pengobatannya pun sebenarnya Gus Samsudin sudah mengaku padanya bahwa dia menggunakan trik sulap.
"Dia gak mau mengakui, sampai sekarang. Tapi kalau lewat telepon (dengannya) dia mengakui.
Kalau ke media tidak mau mengakui," katanya.
Dikatakan Marcel, sebelum Samsudin ke Jakarta, dia memang sudah berhasil berkomunikasi lewat telepon.
Di situ lah Samsudin mengakui bahwa pengobatannya menggunakan trik sulap, dan dia sudah meninggalkannya sekarang.
Obrolan itu direkam dari awal sampai akhir.
"Kalau saya dapat izin membuka dia ngomong begitu. Saya buka.
Iya, saya sempat merekam obrolan itu, full dari awal sampai akhir," tukasnya.
Klaim Pasien Jutaan
Di bagian lain, Samsudin justru mengklaim telah mengobati jutaan pasien yang datang padanya, dan tak ada satu pun yang merasa tertipu padanya.
"Pasien saya lebih dari jutaan. Tidak ada yang merasa tertipu," sebut Gus Samsudin saat tampil di channel youtube Uya Kuya TV, Sabtu (13/8/2022).
Samsudin lalu membeber jumlah pasiennya setiap hari yang mencapai lebih dari seratus orang.
"Ini berjalan sudah beberapa tahun yang lalu. Kalau sudah berjalan 5 tahun sudah berapa itu," serunya.
Bahkan, lanjutnya, pasien yang datang padanya tak hanya dari Indonesia, tapi juga dari Malaysia dan Singapura.
"Berarti yang nyantet dari luar negeri?," tanya Uya yang kemudian diiyakan Samsudin.
Selama itu, Samsudin mengaku belum ada yang menuntut dia atas praktek pengobatan yang dilakukan.
"Belum pernah ada yang merasa saya tipu atau jadi korban penipuan saya," katanya.
Uya Kuya lalu menanyakan apakah pasiennya semua sembuh, Samsudin mengaku ada yang sembuh dan ada yang tidak.
"Banyak yang sembuh, banyak juga yang tidak.
Karena saya katakan, saya hanya mendoakan. Masalah hasilnya saya pasrahkan.
Saya sama sekali tidak menjanjikan kesembuhan untuk saudara-saudara yang datang," akunya.
Jawaban ini pun disahut Uya Kuya dengan mengatakan kalau tidak ada jaminan sembuh, dia pun bisa membuka praktek.
"Lalu pertanggungjawabannya seperti apa?," tanya Uya.
Samsudin berdalih karena pengobatan yang dilakukan alternatif, maka pertanggungjawabannya juga alternatif.
"Ketika kita mendoakan, ada tuntutannya, dari dinas kesehatan. maupun dari alternatif,"katanya.
Samsudin kembali membantah dalam pengobatannya tidak ada settingan.
Dia meminta apa yang dilakukan dibedakan dengan sulap yang menggunakan logika dan sains,
"Semua tontonan itu hiburan.
Tapi, ilmu hikmah, hanya terjadi dalam kondisi terdesak, tidak bisa dipertontonkan. (berbagai sumber)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/pesulap-merah-menyebut-tak-bisa-dipidana-pencemaran-nama-baik.jpg)